Vincent masih saja mencengkeram kerah baju Martin dalam sebuah tatapan yang memercikan amarah tak tertahan. Seolah sedang kehilangan akal sehatnya, ia telah melupakan jika sahabatnya itu berstatus sebagai pasien di rumah sakit itu. Kakak dari Imelda itu tak peduli lagi dengan apapun, ucapan yang dikatakan oleh Martin telah berhasil memprovokasi dirinya.
Di saat kedua pria itu saling menatap tajam satu sama lain, tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka lebar. Terlihat Brian dan juga Imelda baru saja masuk ke dalam ruangan itu.
"Apa-apaan kamu, Kak Vincent!" Imelda berteriak pada kakak laki-lakinya sembari melepaskan tangan Vincent dari kerah baju Martin.
"Lepaskan aku, Imelda! Aku akan memberikan pelajaran pada pria menyebalkan ini." Vincent masih saja sangat kesal pada sahabatnya itu. Ingin rasanya ia memberikan sebuah pukulan keras pada Martin. Namun hati kecilnya menolak untuk melakukan itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者