Vincent dan juga Imelda masih berdiri di depan rumah sakit. Mereka berdua masuk setelah mobil Brian benar-benar menghilang dari pandangannya. Baru beberapa langkah saja memasuki lobby rumah sakit, seorang pria menghampiri mereka berdua.
"Aku hampir menjadi batu menunggu kedatangan kalian di sini," keluh Kevin yang terlihat kesal karena menunggu kedatangan mereka.
"Salah sendiri! Kenapa tidak langsung masuk ke dalam?" sahut Vincent dengan nada sinis pada seorang dokter yang menjadi pemilik sebuah klinik.
Kevin menggaruk-garuk kepalanya, mendadak rambutnya menjadi gerah karena perasaan kesal di dalam dirinya. "Bagaimana aku bisa menemukan Martin? Tak ada satu pasien pun bernama Martin di rumah sakit ini," kesalnya sembari berjalan di samping Vincent yang mengikuti Imelda.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者