Telinga Brian langsung panas dengan emosi yang terus bergejolak di dalam dirinya. Rasanya begitu geram saat mendengar ucapan Tommy kepadanya. Meskipun perkataan pria itu tidak salah, ia merasa tak nyaman saat Tommy menyinggung tentang masa lalunya. Sebuah masa lalu yang sangat tidak pantas hanya sekedar diingat sekalipun. Apalagi harus mengulanginya kembali, Brian tak ingin melakukannya.
"Lebih baik kita pergi saja, Martin. Daripada berbisnis dengan pria brengsek ini!" ajak Brian pada seorang pria yang tadi datang bersamanya.
Martin langsung ikut bangkit dari kursinya, mengikuti Brian yang lebih dulu akan meninggalkan ruangan itu. Dia juga tak senang dengan sikap Tommy yang menyuguhkan beberapa wanita begitu sampai di meeting room.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者