webnovel

Tiga Kanker

"Tsunade, sehagai Hokage, kau tidak bisa begitu saja menerima 'musuh' yang baru saja menyerang tanpa alasan pada desa."

Mendengar kata-kata ini, Yang Kun mengerutkan kening dengan kesal.

Dia berdiri dari kursinya dan berbalik untuk menatap tiga orang yang ada dibelakangnya.

Tidak usah dikatakan lagi, Yang Kun yang melihat wajah ketiganya hanya bisa menampilkan wajah jijik dan kesal.

Dia tahu siapa mereka, dan bagaimana perilaku mereka.

Meskpun mereka adalah para tetua di desa Konoha ini, mereka bertiga hanyalah kanker !!!!!

Yang pertama adalah pria tua dengan perban di mata dan tangan kanannya, dia adalah Shimura Danzo yang merupakan pendiri dan ketua dari Root yang mengolah seorang "Shinobi Kegelapan" yang sering disebut sebagai «Anbu». 

Meskipun dia sering melakukan perbuatan yang mencurigakan, Danzo hanya menanggapinya sebagai apa yang dia yakini, yaitu semua yang dia lakukan adalah demi kepentingan terbaik desa, serta agar dia bisa terpilih sebagai Hokage berikutnya.

Jelas Yang Kun berpikir alasan kenapa Shinobi yang mepawannya tadi sangat sedikit, pasti ada tangan belakang dari Danzo ini !!!!

Bagaimanapun, obsesinya adalah menjadi Hokage, dan jika Tsunade mati atau kapah dalam pertarungan itu, maka dialah yang mendapat untung besar !!!!

Orang kedua juga seorang pria tua dengan rambut abu-abu, berjanggut dan memakai kacamata.

Dia adalah Mitokado Homura !!!!!

Orang ketiga adalah seorang nenek tua yang mengenakan kimono panjang sederhana yang ditutup dengan obi, jaket, dan selempang di atasnya.

Tidak usah dikatakan lagi, jika ada Homura, maka pasti akan dia, Utatane Koharu !!!!!!

"Orang tua !!!! Ini adalah kantorku !!!!" Tsunade sangat marah dengan perilaku lancang mereka.

Sayangnya Koharu mendengus pada Tsunade dan berkata, "Selama itu adalah hal yang penting, bahkan kau, seorang Hokage tidak bisa menahan kami Putri Tsunade."

"Selain itu...." tatapan Koharu tertuju pada Yang Kun.

Yang Kun hanya memandang Koharu dengan jijik dan berkata: "Apa yang kau lihat, nenek tua."

"Lancang !!!!!" Homura dan Koharu mengatakan ini dengan bersamaan.

Sedangkan Danzo hanya diam-diam menatap hal didepannya dengan tenang seolah dia adalah hewan yang tidak berbahaya.

"Anak muda, apa kau tidak tahu apa artinya menghormati yang lebih tua dulu?!"

Yang Kun yang mendengar kata-kata hanya tersenyum dingin, "Tentu saja aku tahu dan menghormati tetua....tapi untuk tetua seperti kalian yang hanya menyesatkan generasi muda di masa depan, apa gunannya penghormatan itu?"

"Aku lebih baik memilih membunuh kalian, dengan begitu, masa depan akan lebih cerah !!!!"

Mendengar kata-kata Yang Kun, Tsunade tersenyum tipis dan sangat senang dengan kata-katanya!

Bagaiamanapun, dua orang ini lebih menyebalkan dibanding "Hewan tidak berdaya" disamping.

Koharu dan Homura menatap Yang Kun dengan marah, dan kedua tangan mereka, perlahan tapi pasti sudah menjangkau kedalam baju mereka.

Melihat ini, Yang Kun menghentakkan kakinya kebawah, dan saat itu pula terbentuklah sebuah medan mengerikan di seluruh ruangan yang hanya ditujukan pada kedua orang tua ini.

Merasakan ini, kedua orang tua ini hanya bisa membungkuk dengan sangat kesakitan dan tidak bisa menahan keringat dingin yang terus mengalir di dahi mereka !!!!

Yang Kun mendengus dingin dan melepas tekanan pada mereka saat berikutnya.

"Jangan meremehkan anak muda, ingat saja kalimat itu."

Mendengar perkataan Yang Kun, wajah Koharu dan Homura menjadi sangat jelek karena ini adalah pertama kalinya mereka dihina seperti ini.

Jangan salah sangka, meskipun kekuatan mereka sangat lemah, tapi status "Dewan Tetua" di wajah mereka menutupi kelemahan ini.

Tapi saat ini, munculnya Yang Kun yang hanya menghormati yang kuat, muncul dan menampar kehormatan status penting mereka !!!!!!

Mereka hanya bisa menatap ke semping, dimana Danzo yang masih dengan santai dan cermat menatap Yang Kun.

"Homura, Koharu...Kali ini aku tidak akan mendukung kalian." Danzo mengatakan ini dengan tenang.

Tapi perkataan ini membuat wajah kedua orang itu menjadi lebih jelek dan jelek.

"Anak muda, apakah kau tahu apa statusmu dan dimna kau saat ini?" Danzo menyipitkan matanya dan menanyai Yang Kun.

Mendengar ini, Yang Kun terkejut sejenak sebelum akhirnya dia tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepalanya.

"Dimana aku dan kemana tujuanku melakukan perjalanan, itu bukanlah sesuatu yang bisa kau pikirkan!!!!"

"Dimana aku lergi, disitu aku berdiri. Dimana aku berdiri, disanalah aku menetatpkan!!!! Bahkan kau, tidak berhak menanyaiku hal itu!!!!

"Selain itu, kau pikir aku akan sebegitu memikirkan Konoha ini? Maaf, tapi aku bahkan tidak memasukkan Konoha di mataku!!!! " Yang akun tersenyum jijik.

"Mungkinkah kau bercanda? Kau pikir aku akan "Ah, desa Konoha adalah yang terkuat, pasti keamanannya yang terbaik"~~ dan dengan konyolnya menjilat kalian?"

"Atau, "Karena ini adalah Konoha, maka kau harus mematuhiku!" ????"

"Mimpi !!!!"

Danzo menyipitkan matanya saat melihat Yang Kun, tapi Yang Kun hanya memberikan senyuman merendahkan pada Danzo.

Seketika, pupil mata Danzo bergetar saat dia melihat bahwa ruangan hokage dimana dia nerdiri tiba-tiba berubah !!!

Saat ini, dia tiba-tiba berdiri di atas lautan yang memantulkan warna galaxy yang indah, dengan langit yang menampakkan sesuatu hal yang mengejutkan !!!

"Dimana ini?! Genjutsu !!!!"

Danzo segera membuka perban di lengannya, dan seketika, banyak mata sharingan yang menjijikkan terbuka dan melirik ruangan ini.

Akhirnya Danzo paham kalau dia ada disebuah ilusi, dan dia segera membuat segel tangan untuk keluar dari ruangan ini.

Tapi....

"Percuma, kau pikir mata menjijikkan di tanganmu bisa membiatkanmu keluar dari tempat ini? "

Suara Yang Kun tiba-tiba terdengar, dan Danzo segera mendongak.

Didepan, dia melihat sosok Yang Kun yang berdiri dengan tenang dan tersenyum sombong.

"Apa maumu?!" Danzo bertanya dengan serius, tapi mata sharingan di tangannya terus menerus berputar.

Yang Kun hanya tertawa dan berkata: "Tidak mau menjawab, tapi nikmatilah keputusaasaan ini.... "

Danzo tiba-tiba bergetar saat kata-kata itu jatuh, karena dia melihat sesuatu yang keluar dibelakang tubuh Yang Kun !!!!

Hitam pekat, tidak berujung, menakutkan, tanpa dasar, semuanya adalah kegelapan total tanpa cahaya....

Perwakilan dan perwujudan dari keputusaasaan dan kegilaan..

...

Di dunia luar, semua orang saat ini terkejut saat melihat situasu Danzo.

Kenapa?

Karena dia yang awalnya tenang, sedetik kemudian, dia tiba-tiba terjstuh ke tanah sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya, tubuhnya gemetaran, air mata keluar dari matanya, dan gumaman aneh terus terdengar dari mulutnya.

"Hey Danzo, apa yang terjadi?!" Homura bertanya dan nenyentuh pundak Danzo.

Tapi reaksi Danzo terlalu berlebihan !!!!

Dia segera menepis tangan Homura, dan memukulnya dengan keras di perutnya !!!!

Bang!

Homura menancap di dinding, dan Koharu segera berteriak: " Danzo!!!! Apa yang kau lakukan?!"

Danzo tidak menjawab, dan saat dia melihat Yang Kun, tubuhnya semakin bergetar, dan jatuh pingsan disana....

Melihat ini, semua orang terkejut, dan hanya ada satu yang tetap tenang.

Lagipula, perlu memberi tahu sedikit pada orang ini bahwa dia, Yang Kun bukanlah orang yang mudah ditargetkan !!!!!

".....Koharu, pergi dulu. Dan kalian, bawa mereka berdua ke rumah sakit !!!" Tsunade segera memerintahkan ini pada Koharu, dan Anbu yang menjaganya.

Dua anbu segera melakukan tugasnya dengan membawa Danzo dan Homura untuk ke rumah sakit Konoha.

Melihat kepergian mereka, Koharu hanya hisa menggertakkan gigi mereka dan akhirnya pergi juga dari sana.

Tapi matanya masih menatap tajam Yang Kun saat pergi.

Dia tidak tahu apa-apa sama sekali, dan pepatah "Bodoh itu Bahagia" memang tepat untuknya.

Siapa sangka, saat mereka semua pergi, sosok Shizune kembali sembari membawa nampan berisi teh untuk Tsunade.

"Sepertinya, ada sesuatu yang hebat tadi..." Shizune bergumam rendah sembari menutup pintu.

Saat pintu ditutup, suara Tsunade langsung terdengar.

"Shizune !!!! Kenapa kau membawakanku teh?! Berikan aku bir atau anggur !!!!!"

"Tsunade-sama !!!!! Saat ini kau masih dalam jam bekerja, tidak baik untuk mabuk !!!!" Shizune mengatakan itu dengan tegas.

"Dan bukankah Tsunade-sama sendiri yang mengatakan ingin teh tadi !!!!"

Tsunade mendengus kesal dan hanya bisa menerima gelas berisi teh dengan pasrah.

"Kembali ke topik, sepertinya kau dalam masalah kali ini." Tsunade mengatakan ini setelah meminum airnya.

Yang Kun mengangkat bahunya dan berkata: "Entahlah, mungkin saja akan ada beberaoa shinobi yang akan menyerangku tiba-tiba dan pada akhirnya hanya ada pembantaian satu sisi."

"Bagaimanapun, orang tua itu sangat gigih."

"....Katakan, aku merasa kalau kau sangat mengetahui desa Konoha. Apakah ada informasi yang bocor ke luar tentang desa?" tanya Tsunade dengan hati-hati.

"Tidak, itu murni intelegen yang aku kumpulkan sendiri." kata Yang Kun sembari menggaruk kepalanya.

Tsunade mengangkat alisnya dan bertanya, "Aku harap kau bukan musuh kami."

"Aku lebih suka membuat teman dan persahabatan ketimbang menambah musuh." Yang Kun tertawa kecil dan melanjutkan: "Jadi jangan khawatir, selama desa ini menerimaku, maka aku juga akan menerima desa ini."

"Tapi sebatas menerima, tidak lebih."

Tsunade menghela nafas dan mengangguk saat mendengar ini.

"Jadi apa yang akan kau katakan padaku tadi?" tanya Tsunade.

Yang Kun tersenyum misterius dan berkata: "Tidak, lupakan. Aku tidak mood saat melihat mereka bertiga."

"Lebih baik aku pergi keluar, tempatmu terlalu sempit." kata Yang Kun sambil meluhat sekeliling.

Teunade yang mendengar ini merasa ada kedutan di pelipisnya dan berkata dengan suara menahan marah.

"Maaf kalau sempit..."

下一章