"Aku berpikir.."
"Iya." Angkasa masih menyimak dan menunggu Lily dengan sangat sabar.
"Aku berpikir, bagaimana kalau kita nikah Sa?"
Angkasa mengernyit. Terkejut? Tentu saja, karena Lily biasanya yang selalu bilang ingin memantapkan diri tiba-tiba ingin menikah. "Kamu yakin Ly? Kamu enggak bercanda kan?"
"Sa, aku serius. Aku sama sekali enggak bercanda." Ucap Lily dengan tatapan tajam ke arah Angkasa. Hal itu membuat Angkasa menghentikan tawanya.
"Kamu yakin Ly? Kamu siap?"
"Aku siap seratus persen Sa."
"Enggak, gini." Angkasa mengacak-acak rambutnya, memikirkan bagaimana seharusnya menyampaikan Lily sebuah kata-kata yang tidak akan melukai Lily. "Kamu pasti ada satu alasan kenapa tiba-tiba bicara kalau kamu siap buat menikah Ly. Aku pengen tahu apa itu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者