Lily menutup pintu kamar mandi dengan cepat tapi entah mengapa pintu itu terpental dan kembali terbuka. Dan saat Lily menoleh, barulah Lily tahu alasan mengapa pintu itu tidak mau menutup.
Penyebabnya adalah Angkasa. Tepatnya kaki Angkasa menendang pintu itu hingga pintu yang hendak menutup kembali terbuka.
"Apa sih? Aku mau ganti baju."
"Tapi kan, kita belum selesai ngomong."
"Di lanjut nanti Sa." Lily mendorong tubuh Angkasa yang pasrah pergi dari dalam kamar mandi. Namun Lily kembali menghela nafas kasar saat Angkasa malah terdiam di celah pintu. Itu membuat Lily menghela nafas kasar lagi.
"Kenapa lagi sih?!"
"Mau aku bantu ganti bajunya?" Wajah Lily memerah menahan marah, lalu dengan kesal Lily menendang tulang kering Angkasa. Barulah saat Angkasa berteriak kesakitan, Lily mendorong tubuh itu dan segera menutup pintunya. Tak lupa Lily mengunci pintunya, lalu mengganti pakaiannya secepat kilat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者