webnovel

220. Jalan setapak berkarpet merah

"Kalian ini makan yang bener dong." Geram Yuli melihat Angkasa dan Lily yang hanya mengaduk-aduk makanan mereka menjadi seperti bubur. Menjijikkan.

"Gak baik loh, mainin makanan gitu. Nanti kualat." Peringat Rena pada dua orang yang saling duduk berhadapan.

Bagaimana orang-orang di meja ini tidak gemas melihat Lily dan Angkasa yang duduk berhadapan itu melakukan hal yang serupa bagai cermin? Mereka menyangga kepala dengan tangan, kemudian tangan mereka yang satunya mengaduk makanan mereka, seolah-olah sedang tidak nafsu makan. Kemudian mereka akan menghela nafas secara serentak.

"Kalian ada masalah?" Tanya tetangga Doni yang bermata sipit itu. Oh betapa pekanya dia. Tidak seperti teman-temannya yang pura-pura buta akan masalah yang sedang Angkasa dan Lily hadapi.

"Enggak kok... eehm?"

"Mei Li. Panggil aja Mei." Lily mengangguk-anggukkan kepalanya, ternyata dugaannya benar bahwa dia kaum etnis. Senang sekali bisa berkenalan dengan orang dari kalangan yang berbeda.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章