Arini kini terlihat deg degan menghadapi pertanyaan Bela barusan. Andai saja Bela tidak tahu kalau ayahnya tadi di rumahnya, pasti tidak akan bingung menjawab pertanyaan Bela.
"I..itu"
"Kenapa sih Rin? Kamu kok kayak takut gitu. Kita kan selama ini selalu cerita kalau ada apa-apa. Tapi kenapa kamu kayak menyembunyikan sesuatu. Itu tadi siapa?"Bela terlihat mencecar Arini terus.
Panji dan Reihan terlihat diam saja sekarang. Mereka tidak mau mengganggu percakapan Bela dan Arini yang terlihat serius itu. Panji dan Reihan sama-sama tahu gimana watak Bela selama ini. Kalau Bela sudah penasaran jangan salahkan kalau akan terus dicecar sampai mau mengaku.
"Mungkin sekarang aku harus jujur."batin Arini sambil melihat kearah Bela yang sedari tadi tidak berkedip kearahnya.
"Ayo ceerita Rin, ada apa?"Bela menggenggam tangan Arini.
"I…itu adalah ayahku."ucap Arini sambil memejamakan mata sebentar.
"Ayahmu?"Bela kaget dengan pengakuan Arini barusan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者