Yang ada dipikiran Panji saat ini hanyalah Arini dan Arini saja. Mendengar kabar kalau Arini sedang dirujuk ke rumah sakit langsung membuatnya kaget setengah mati. Rasanya jantungnya sudah tidak berdetak lagi. Dia telah menganggap Arini begitu berarti dalam hidupnya.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mobil Panji kini telah memasuki kawan area rumah sakit yang telah dikirimkan oleh Bi Sumi tadi. Tidak butuh waktu lama Panji langsung masuk ke dalam rumah sakit itu untuk melihat keadaan Arini secara langsung.
"Permisi, Mbak yang namanya Arini dirawat di ruang mana ?"Panji bertanya langsung kepada salah satu receptionis di lantai satu rumah sakit itu.
"Bentar pak saya akan cek dulu."jawab salah satu wanita yang bekerja sebagai receptionist rumah sakit itu terus mengoperasikan computer untuk mencari nama Arini disana.Panji menunggu dengan perasaan cemas dan jari-jemarinya tidak bisa berhenti bergerak-gerak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者