"Aku sangat mencintai kamu. Kuharap kamu tetap di sini jangan tinggalkan aku."
"Kamu tak usah takut, Rizki. Sesaat ini aku akan menemani kamu agar tidak merasa kesepian. Karena kalau harus aku akui pun..., aku memang sangat kesepian di rumah. Di sana berkali-kali aku selalu membaca ulang surat-surat yang kamu berikan kepadaku. Semuanya itu aku anggap sebagai pelipur lara saat aku sedang bersedih dan memikirkan kamu. Sengaja aku melakukan semuanya untuk bisa mengobati diriku sendiri."
Orang-orang yang ada di kamar saat ini merasa bahagia tatkala melihat senyuman kecil yang tampak jelas pada bibir Rizki.
Apalagi bi Nia yang memang sudah setiap hari merawat Rizki sebaik mungkin, hati dia seketika tenang dan bisa menarik kesimpulan bahwa wanita yang sedang bersamanya sekarang adalah wanita yang selalu Rizki utarakan setiap malam kepadanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者