"Tapi hatiku semakin tak tenang, Hamzah."
"Bagaimana kalau kita memeriksanya ke bawah?"
"Aku ikut tapi."
Hamzah mengangguk.
...
Setelah berusaha kabur dari rumah, aku dan Hamzah mengendap mencari keberadaan siapapun orang yang mencurigakan di waktu selarut ini.
Jalanan nampak sepi. Dengan tangan kosong, aku dan dia berusaha mencari tahu apa yang terjadi atau apa yang akan dilakukan oleh sosok yang terus saja meneror Hamzah dengan segala tulisan-tulisannya.
"Bagaimana, apa kamu sudah melempar batu itu ke balkon rumahnya?"
Tiba-tiba, kami mendengar sebuah suara hingga membuat aku dan Hamzah kalang kabut mencari tempat persembunyian.
"Sudah, bos. Jangan khawatir."
Aku dan Hamzah saling bertatapan.
"Bos?" lirihku pelan.
"Sudahlah. Lebih baik kamu pulang saja. Kita lancarkan aksinya besok. Kita biarkan dia bahagia sekarang. Karena besok, akan ada kejutan terindah yang tak akan pernah dia duga. Hahaha!"
"Tapi bos, kalau dia kabur gimana?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者