Rapat (17+)

Selamat membaca :)

°•°•°

Lebih dari seminggu ini Dea menjalani hari-harinya seperti biasa. Tanpa gangguan Alin, Diya, maupun kata-kata Kezia yang sanggup membuatnya kepikiran. Aktivitas istri Sean itu lebih banyak dihabiskan di depan laptop seperti, membaca dan mengetik.

Tepat di hari Minggu ini, Sean si suami muda itu ingin mengajak sang istri pergi. Sean ingin mengunjungi tempat bersejarah mereka. Bahkan objek itu sudah diklaim Sean menjadi milik mereka. Hanya pria bermata teduh yang berani memberi cap seperi itu.

Bagi Dea, suami tampannya itu selalu memiliki banyak kejutan. Bagaimana tidak?Dea berani mengatakan karena, ada saja hal-hal kecil dan besar yang mampu membuat Dea tersenyum senang. Walaupun terkadang ada sikap Sean yang beda tipis dengan Nino.

"Emangnya kita mau kemana? kamu jangan main rahasia-rahasiaan lagi! ngeselin tau, nggak?!"