Di saat yang sama saat Mu Feng menembus ranah Foundation Establishment. Di suatu ruangan bawah tanah di bawah istana kerajaan Obsidian. Terlihat Raja yang duduk diatas singgasana mengerutkan keningnya karena marah dengan gelas kaca yang berisi anggur di tangannya dan di depannya terdapat orang yang berlutut mengenakan jubah berwarna hitam.
"Di mana Yan Di saat aku ingin membicarakan masalah dengan Paviliun Obat! "
"Aku sudah bilang kalau kita harus rapat malam ini untuk membahas kejadian hari ini dan dia malah menghilang tanpa memberi kabar sama sekali"
"Apa dia pikir masalah Paviliun Obat ini adalah masalah yang sepele! " Kata raja dengan marah.
Yan Di adalah nama asli dari Penasehat Raja yang dilawan oleh Liu Feng.
"Apa kau melihat dia pergi ke mana? " Tanya Sang Raja pada orang berjubah di depannya.
"Saya tahu ke mana penasehat pergi" Jawab Lelaki berjubah.
"Dimana dia sekarang cepat katakan! Kita berdua saja tidak bisa mengurus masalah Paviliun Obat dan hubungan kita dengan mereka sedang diambang krisis!" Kata Sang Raja pada Lelaki berjubah.
"Penasehat raja tadi pergi memeriksa desa orang buangan" Jawab Lelaki berjubah.
"Kenapa dia malah ke tempat busuk itu?! " Tanya sang Raja.
"Dia pergi ke sana karena melihat markas Liu Feng yang kosong dan rumahnya tidak berpenghuni sama sekali"
"Dia takut kalau Liu Feng mengetahui rencana kita dan kabur"
"Jadi dia memeriksa kalau Liu Feng kabur dan menghentikannya" Jawab Lelaki berjubah.
Mendengar itu sang Raja langsung membanting gelas anggur di tangannya sampai pecah berserakan di lantai "Kenapa dia tidak bilang kalau Liu Feng menghilang dan malah pergi sendiri menyelidikinya! "
"Sebenarnya Penasehat tidak pergi sendirian tapi dia pergi dengan sembilan murid saya" Jawab Lelaki berjubah.
"Apa kau bilang?! Kenapa kau tidak memberi tahuku terlebih dahulu?! " sang Raja berteriak pada Lelaki berjubah tapi dia hanya terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan Sang Raja.
"... " lelaki berjubah itu tidak bisa menjawab pertanyaan sang Raja karena takut membuat amarahnya semakin tinggi.
"Jika dugaanku benar, Liu Feng pasti bekerja sama dengan orang yang berada di balik layar saat Paviliun Obat hancur hari ini tadi"
"Aku yakin hanya Kultivator yang ada di ranah Nascent Soul saja yang bisa mengendalikan ketua cabang..."
"Jika dia pergi seorang diri menghadang Liu Feng dan orang itu datang, Yan Di dan murid-muridmu itu akan bernasib sama dengan ketua cabang " Kata Sang raja.
Lelaki berjubah itu tersentak karena dia tidak tahu kalau Liu Feng memiliki orang kuat sebagai pelindungnya yang bahkan Raja sekalipun tidak berani bertindak gegabah melawannya tapi dia malah mengirim semua murid lesayangannya ke ajal mereka sendiri.
"Kita sudah kehilangan banyak orang kuat yang kita miliki dan Liu Feng satu-satunya yang bisa kita jadikan sebagai kambing hitam hancurnya Paviliun Obat hari ini"
"Jika kita tidak bisa memberikan penjelasan pada Cabang utama Paviliun Obat di benua selatan, Kerajaan Obsidian pasti akan habis! " Kata Sang Raja, Matanya sudah memerah karena marah.
"Sekarang kau ikut aku pergi ke desa busuk itu"
"Aku hanya bisa berharap Yan Di tidak gegabah dalam mengambil keputusan" Sang Raja dan lelaki berjubah langsung bergegas pergi Ke desa orang Buangan.
Mereka terbang dengan kecepatan maksimal karena dia tahu sudah berapa serius masalah yang kerajaan Obsidian alami dari hancurnya Paviliun Obat dan mereka sama sekali tidak bisa menemukan dalang yang membuat itu terjadi.
Tapi satu hal yang dia sangat yakin, yaitu pergerakan tiba-tiba Liu Feng pasti ada sangkut pautnya dengan orang yang menghancurkan Paviliun Obat. Jadi dia harus menangkap Liu Feng hidup-hidup untuk mencari semua informasi yang bisa digunakan untuk menenangkan Paviliun Obat.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, penasehatnya malah pergi sendirian tanpa menyusun strategi sama sekali karena dia tahu kalau kekuatannya tidak cukup untuk mengendalikan secara paksa ketua cabang Paviliun Obat, tapi orang itu dengan mudahnya mengendalikannya bahkan dari mayat kepala cabang tidak terdapat informasi apa pun tentangnya.
Sesampainya di desa orang buangan Sang Raja dan lelaki berjubah terkejut karena lebih dari setengah desa sudah hancur dan terdapat banyak lubang di tanah akibat pertarungan.
"Sial aku terlambat! " sang Raja melihat mayat anak buah lelaki berjubah yang terbelah menjadi dua.
"Murid-Muridku! Mereka semua mati seperti ini! " Lelaki berjubah sangat marah karena melihat semua mayat muridnya yang terbelah menjadi dua dengan mata yang masih terbuka karena tidak bisa melawan sedikit pun "Aku akan membunuh orang yang melakukan ini semua! "
"Tenangkan pikiranmu! Kaulah yang membuat mereka seperti ini"
"Jika saja kalian berdua tidak meremehkan Liu Feng, kejadian ini pasti tidak akan pernah terjadi! "
Lelaki berjubah masih tidak bisa menahan emosi meski sudah di peringatkan oleh sang Raja.
"Ayo kita cari ke bawah apakah ada yang masih selamat" Sang Raja dan lelaki berjubah turun untuk memeriksa semua mayat.
Amarah lelaki berjubah kembali memuncak setelah melihat mayat muridnya yang terbelah dua dari dekat. Sang Raja berusaha mencari informasi di jiwa yang tersisa dari kedelapan murid lelaki berjubah tapi semua jiwa mereka telah dihancurkan tanpa tersisa.
"Aku bersumpah akan membunuh orang yang melakukan ini pada mereka semua!" Teriak lelaki berjubah setelah melihat semua mayat muridnya bernasib sangat mengenaskan.
"Di mana Yan Di? Aku yakin dia pasti ikut terbunuh dengan mereka bersembilan" Sang Raja tahu hanya orang yang memiliki kekuatan seperti dia yang bisa membuat semua murid Lelaki berjubah mati tanpa bisa berkutik sama sekali dan jika Yan Di bertemu dengannya, dia pasti akan bernasib sama.
Setelah mencari area sekitar, sang Raja akhirnya bisa merasakan Energi penasehat meskipun sudah sangat lemah "Cepat, di sana tubuh Yan Di" Sang Raja dan lelaki berjubah bergegas mendatangi tempat tubuh Yan Di tergeletak.
Saat sampai di sana mereka terkejut melihat kondisi tubuh Yan Di yang tidak berbentuk lagi, matanya yang sangat merah dan bergetar hebat.
"Siapa sebenarnya orang ini sampai bisa mengalahkan Yan Di sampai seperti ini" Amarah yang tadinya meledak-ledak dari dalam tubuh lelaki berjubah sekarang tergantikan dengan rasa takut, karena dia pernah bertarung dengan Yan Di sebelumnya dan setelah sangat lama mereka berdua bertarung hasilnya hanya seri. Dan sekarang Yan Di tergelatak di depannya dengan kondisi yang sangat tragis.
"Dari kondisinya yang masih hidup ini, sepertinya orang itu tidak membiarkan Yan Di mati dengan mudah dan malah menyiksanya" Kata Sang Raja melihat mata Yan Di yang berisi ketakutan dan kesengsaraan.
"Mungkin ada informasi yang terdapat di jiwanya" Sang Raja melakukan teknik pencarian jiwa pada Yan Di, meskipun melakukan pencarian jiwa pada orang yang masih hidup bisa menyebabkan jiwa orang itu rusak tapi Sang Raja tahu kalau Yan Di sudah tidak bisa diselamatkan sama sekali.
Saat jiwa sang raja menyentuh jiwa Yan Di, Jiwanya langsung berpindah ke ruangan yang sangat gelap.
"Dimana ini?! " Dia memperhatikan sekelilingnya tidak ada apa pun yang dia lihat hanyalah ruangan gelap yang sangat besar
"Aku sudah mengira kalau kau akan datang kesini... Raja dari kerajaan Obsidian... " Terdengar suara dari arah depan.
Sang Raja yang langsung menatap ke arah suara berasal langsung tertegun karena melihat sepasang mata merah dengan senyuman seperti iblis.
Saat matanya bertemu dengan sepasang mata merah di depannya, dia merasa jiwanya seperti tersayat oleh ribuan pedang dan jiwanya langsung kembali ke tubuh aslinya.
Saat jiwanya kembali ke tubuh aslinya, sang raja langsung batuk darah karena jiwanya mengalami cedera yang serius akibat terkena serangan mental saat menatap wajah iblis sebelumnya.
Terdengar suara yang sama seperti sebelumnya di dalam pikirannya 'Itu tadi adalah hadiah kecilku untukmu dan aku sarankan kau tidak berpikir macam-macam pada Liu Feng jika kau masih sayang dengan nyawa busukmu itu... ' suara itu lalu hilang dan tidak terdengar lagi dari dalam pikirannya.
"Apa Anda tidak apa-apa Raja?! " Lelaki berjubah terkejut karena Sang Raja tiba-tiba batuk darah dan keringat yang sangat banyak keluar dari tubuhnya.
"Uhuk... Uhuk... jiwaku terkena serangan yang ditinggalkan oleh orang itu" sang raja mengelap darah yang ada di mulutnya dengan lengan bajunya.
"Orang seperti apa yang bisa melukai jiwa Anda ?! " Tanya lelaki berjubah pada Sang Raja.
"Aku tidak tahu siapa dia tapi satu hal yang aku tahu setelah berpapasan dengannya..." Kata Sang Raja menatap serius tubuh Yan Di.
"Dia memiliki kekuatan jiwa yang lebih kuat dariku dan kita tidak usah berpikir untuk balas dendam pada Liu Feng jika kita tidak mau mati ditangannya..."
"Orang itu terlalu berbahaya untuk kita provokasi" Kata sang Raja dengan serius.
"Tapi Liu Feng... " sebelum lelaki berjubah menyelesaikan perkataannya, sang Raja langsung memotongnya "Tidak usah banyak bicara dan ikuti perkataanku! " Kata Sang Raja.
"...Bagaimana dengan Yan Di" Tanya lelaki berjubah, dia tahu kalau Yan Di masih hidup tapi disiksa oleh orang itu tanpa henti.
"Bunuh saja dia, lebih baik dia mati dari pada merasakan penderitaan itu" Kata sang Raja.
Lelaki berjubah lalu mengambil pedangnya lalu menebas leher Yan Di. Tapi sesaat lehernya di tebas, bekas tebasan di lehernya langsung menutup sehingga tidak berhasil membunuhnya.
"Apa yang terjadi?! Aku yakin telah menebas lehernya dengan pedangku tapi kenapa tidak putus?! " Lelaki berjubah sangat kebingungan dengan apa yang terjadi.
Sang Raja yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafas panjang " Kau tidak akan bisa membunuhnya"
"Orang itu sudah memasang teknik pada tubuhnya yang membuat Yan Di tidak bisa di bunuh sama sekali kecuali orang itu sudah puas menyiksa Yan Di"
"Sepertinya Yan Di memprovokasi orang yang salah sampai bisa bernasib seperti ini" Kata Sang Raja.
Lelaki berjubah terkejut mendengar perkataan Sang Raja dan dia merasa beruntung karena dia tidak mengikuti Yan Di untuk mencegat Liu Feng.
"Bereskan semua ini, aku tidak mau jika orang lain melihat ini" Sang Raja lalu pulang kembali ke kerajaan, dia sudah tidak sanggup bertahan lebih lama karena jiwanya yang mengalami cedera berat.
Lelaki berjubah lalu membereskan semua mayat dan meratakan semua bangunan yang ada di desa orang buangan.
Di saat yang sama di dalam pagoda, Mu Feng membuka matanya lalu tersenyum jahat "Serangan yang kuberikan padanya sudah cukup untuk membuat jiwanya cacat permanen dan dia akan kesusahan untuk berkultivasi selamanya"
"Aku juga sudah menanam energiku di jiwanya" Mu Feng tersenyum lalu kembali menutup matanya dan melanjutkan meditasinya.
Dukung Novel ini dengan meninggalkan Rating dan gunakan Power Stone anda dengan menekan tombol mengundi/Vote.
Dan tambahkan novel ini di rak buku kalian agar dapat notofikasi saat chapter yang baru sudah release.
Terima kasih semua