Tarra merasa seluruh tubuhnya sakit, miliknya terasa sangat perih bahkan hingga kebagian perut.
Matanya terbangun karena ia ingin ke kamar mandi, namun sepertinya tak bisa karena miliknya sangat perih sekali.
"Akh.." ringis Tarra.
Pieter langsung terlonjak bangun, lelaki dengan tubuh polos itu langsung melihat ke arah Tarra.
"Kenapa?" suara serak Pieter terdengar begitu sangat sexy.
Tubuh Tarra jadi bergetar mendengarnya, "Aku ingin pipis," cicit Tarra.
Pieter menganggukan kepalanya, ia kemudian ingat jika semalam dirinya bak singa yang kelaparan.
Pieter benar-benar tak memberi Tarra untuk beristirahat sejenakpun, niat Pieter untuk menghamili Tarra kembali sepertinya sangat sukses.
Berkali-kali Tarra terus meronta meminta Pieter untuk jangan menumpahkannya di dalam, tapi berkali-kali juga Pieter tak mendengarkan ucapan Tarra itu.
"Hmm maaf," Pieter menggaruk rambutnya seketika.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者