"Ada apa?" cetus Kenzo sambil memalingkan wajahnya.
"Kita sudah lama tidak pernah berbincang bersama. Apakah kita masih bisa seperti dulu lagi?" tanya Ervan pada Kenzo.
"Tsk, sejak kapan kakak peduli padaku? Bukankah selama ini kakak tidak pernah lagi ada buatku? Dan kenapa malam ini kakak ada disini? Apakah laki-laki itu mengusir kakak dari kedai kopi ayah?" tandas Kenzo.
"Kenzo!" pekik sang kakak.
"Why? Bukankah itu benar?"
"Dia adalah ayah kita saat ini, dia suami ibu kita saat ini, apa kau lupa itu? Apa kau tidak pernah melihat wajah ibu yang mulai bisa tersenyum dan ceria kembali?"
"Itu karena cinta ibu untuk ayah sudah mati di hati ibu karena laki-laki itu merebutnya dari ayah."
"Kenzo!" Ervan hendak melayangkan pukulan pada Kenzo namun sang nenek keluar dari kamar dan melerai perdebatan mereka.
"Ervan, cukup!"
Ervan segera menahan pukulannya. Sementara Kenzo di peluk oleh sang nenek dan menatap tajam wajah Ervan seakan dia bertatapan dengan sang musuh.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者