Mari bicara

Baru saja Hoon ingin meninggalkan kamar nya yang berbagi dengan Hyung Glen, suara derap kaki mengejutkan langkahnya yang masih tertahan di pembatas pintu, pemuda itu tak langsung membalikkan badan.

Glen meraih handuk dan segera mengenakan pakaiannya, wajah merah padam. Kesal marah, jengkel membaur satu di sana. Kalau tadi Risa yang merasa nanggung sekarang giliran glen.

Pria itu melangkah cepat dan mengambil ponselnya, dia tak sadar kalau ada Hoon di depan sana, dia tersadar ketika pundaknya menyenggol bahu Hoon yang berdiam diri.

Duk!

"Hoon!" Suara Glen terkejut.

Hoon memasang wajah tenang, padahal rahangnya beradu kesal tadi. Dia membalas tatapan terkejut Glen perihal keberadaanya yang tiba tiba.

"Hyung.." balas Hoon menarik senyuman tipis.

"Aku mau keluar!" Ujar Glen menggaruk lehernya dengan telunjuk, dia gugup, jengkel atau apalah, tak begitu jelas ekspresi wajahnya, yang pasti dia tidak sedang good mood.

"Kau mau pakai mobil?"