Waktunya untuk jujur

"Raja! Lepaskan tanganku!" Ratu melangkah dengan kaki kesakitan. 

Raja menarik tangan gadis itu dan memaksanya untuk ikut menghadap kedua orang tuanya. Ia tidak memikirkan gadis yang melangkah cepat karena terseret tangan yang menariknya dengan kuat. Ratu meringis merasakan kakinya terluka karena sepatu hak tinggi yang dipakainya.

Di dalam kamar, kedua orang tuanya mendengar keributan itu. Tubuh keduanya masih terbaring polos setelah bertanding. Haruna menutupi tubuhnya dengan selimut. Ia turun dari ranjang dan melihat keluar jendela.

"Pah! Raja menyeret Kiara!" pekik Haruna. Ia kembali memikirkan ucapan suaminya yang khawatir mereka bertengkar. "Oh, tidak! Mereka benar-benar bertengkar," gumam Haruna. Ia segera pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya dengan cepat lalu memakai piyama tidur.