Brakk!
Pintu ruang rawat Yuka terbuka tiba-tiba. Haruna dan Tristan terkejut dan menoleh ke arah pintu bersamaan.
Christian melangkah terseok menghampiri ranjang, dimana sang istri terbaring tidak sadarkan diri. Wajahnya menjadi tirus, pucat, dengan selang dan jarum infus menancap di punggung tangannya.
"Sabar, ya, Kak." Haruna menatap iba ke arah kakak iparnya yang seperti baru saja diambil jiwanya.
Ia menatap lurus ke ranjang. Betapa menyedihkan keadaan istrinya. Wajah bulat menggemaskan itu telah hilang, berganti dengan wajah tirus dengan tulang pipi dan dagu yang menonjol. Apa yang telah terjadi padanya? Bukankah dia pergi dengan sukarela? Mengapa menjadi seperti ini? Christian bertanya dalam hati.
Tristan dan Haruna keluar. Mereka membiarkan Christian berdua dengan Yuka. Di luar, Izham dan Edi mengobrol bersama Haruna. Tristan pergi menemui Levi di ruang rawat. Beruntung tusukan itu tidak mengenai organ vital, sehingga nyawanya bisa selamat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者