"Aku sudah memaafkanmu, jangan minta maaf terus. Aku bosan! Katakan hal yang indah saja!" cetus Odie sembari menyandarakan kepalanya di pubdak Diego.
Diego mempertajam pendengarannya. "Bisa ulangi apa yang kau ucapkan tadi?"
"Apaan sih? Ga mau!" ucap Odie menolak.
Diego nampak begitu gemas denga istrinya kali ini. Rasanya ia ingin melumat bibir yang mengeluarkan kata-jata sepedas cabe rawit. Andai saja ia sedang tidak dalam masa hukuman, sudah pasti Diego akan membungkam mulut Odie. Namun, ia takut jika wanita itu berubah menjadi singa betina yang pasti tak bisa ia lawan.
"Ayolah, Sayang. Ulangi lagi, katakan kau minta aku bayar dengan apa?" bujuk Diego.
"Kau menyebalkan! Seperti anak kecil saja," ucap Odie yang mengerucutkan bibirnya.
"Oh ... Tuhan, kenapa kau mengujiku dengan ini? Sial, aku tak bisa menyentuhnya!" batin Diego berkata, saat hasratnya mulai terpancing hanya dengan melihat bibir istrinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者