Bersebelahan dengan Marya yang berlagak sedang mencuci tangan, Tasia memulai aktifitasnya dengan canggung. Kenapa tadi ia tidak kabur saja? - pergi ke toilet yang lain. Tapi jika ia melakukan itu, akan sangat terlihat jika ia sengaja menghindari Marya.
"Kau tidak pantas untuknya jika tidak mau mengikut dia." Celetuk gadis dengan bando jingga itu.
Tasia menatapnya gusar penuh kebingungan. Merasa ia tau apa maksud yang terkandung di dalam perkataan sahabatnya.
Marya tersenyum licik. "Tidak perlu pasang wajah bingung begitu. Kau kira aku tidak tau yang sebenarnya, kan? Nyatanya aku tau siapa Hadyan sebenarnya dan apa tujuannya datang ke sini, ke dunia kita."
Tasia menghentikan aktifitasnya dan langsung meraih pundak sahabatnya itu dengan gusar. "Lalu apa yang akan kau lakukan?"
Secepat itu juga Marya menepis tangan basah itu, wajahnya nampak sangat jengkel.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者