Namara mengendalikan kudanya menuju tempat yang sepi. Lebih tepatnya di pinggiran kota kecil Thersea. Di sana hanya ada hutan-hutan yang meskipun sudah sering disinggahi manusia, tetapi masih banyak hewan-hewan liar.
Matahari sudah mulai naik jadi udara sembabnya tidak terlalu terasa. Hutan di mana tempatnya berada terasa cukup hangat. Pohon-pohon di sana juga tidak selebat hutan belantara.
Alubetta terus melangkah ke dalam hutan. Sementara itu Namara mencari hewan untuk dijadikan buruan. Sebenarnya dia tidak terlalu pandai memanah.
Sungguh. Dari sekian jenis banyak senjata, dia hanya pandai menggunakan belati. Itu pun masih belum setara dengan para prajurit tempur.
Bukankah selama ini hidupnya terlalu banyak disia-siakan? Dia baru menyadari ini setelah melihat kemampuan bertarung Eros.
Itulah kenapa dia mulai bertekad untuk mempelajari beberapa senjata dan … mungkin suatu hari nanti dia ingin meminta bantuan Eros.
Pei!
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者