webnovel

Benih Cinta(1)

"Nirmala, kamu sangat cepat menangkap pelajaran yang aku berikan. Dalam beberapa kali latihan, kamu sudah menguasai beberapa jurus penting. Setelah kamu mendapat tenaga dalam nanti, kekuatanmu akan menjadi sempurna dan kita tidak akan terkalahkan!" Nirmala tersenyum menganggukkan kepalanya. Dia sangat bersemangat karena dia ingin segera kembali sebelum dia benar-benar jatuh cinta kepada pangeran ini.

"Semua itu aku lakukan karena aku ingin segera menyelesaikan tugasku disini Arjuna. Aku ingin segera kembali, aku harus memastikan nasib seseorang dan kembali meneruskan kehidupanku yang sesungguhnya." Nirmala menghela napasnya pelan. Dia kemudian segera menuju kembali ke rumah pohon. Nirmala kemudian memanjat dahan pohon di sebelah rumah pohon yang ditempatinya lalu menuju ke istana milik Arjuna.

Pangeran itu mengikuti Nirmala dan segera meminta pengawalnya untuk menyiapkan air hangat untuk dirinya dan Nirmala mandi. " Pengawal! ambilkan kami air hangat untuk kami mandi!" Pengawal segera menuruti apa yang di katakan oleh pangeran mereka dan segera menyiapkan air mandi untuk kedua lelaki tampan itu.

Di dalam istana Arjuna ini, Nirmala memang menyamar menjadi pengawal kecil teman Arjuna. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Nirmala kembali ke rumah pohon dan tertidur lelap sampai siang karena dia tidak tidur semalaman dan baru menaiki ranjangnya saat dini hari.

Sementara Ajuna juga tertidur di istananya. Hari ini, Arjuna akan pergi ke hutan untuk berburu. Kegiatan Arjuna sebelum dia menjadi raja memang terbilang santai meski banyak yang harus dia pelajari. Arjuna adalah putra mahkota yang memang sudah di persiapkan sejak kecil untuk menjadi seorang pemimpin nantinya.

"Pengawal, siapkan kuda ku dan juga untuk Krisna, kami mau pergi berburu. Siapkan juga bekal untuk kami pergi beberapa hari ini!" Pengawal menuruti apa yang Arjuna katakan, biasanya saat Arjuna pergi berburu, dia akan pergi selama tiga sampai lima hari baru akan kembali lagi ke istananya.

"Baik Pangeran, kami akan persiapkan semuanya." Arjuna kemudian segera meninggalkan kamarnya menuju ke rumah pohon untuk memberitahu Nirmala kalau dia dan Nirmala akan pergi ke hutan untuk berburu setelah para pengawal pergi. Kini Arjuna sudah berada di dalam kamar di mana Nirmala tidur. Arjuna juga membawa sarapan paginya ke sini lalu menghidangkannya.

"Hmmmm... harum sekali... aku jadi lapar." Nirmala yang masih terpejam perlahan terbangun saat mencium aroma yang sangat lezat. Saat Nirmala membuka matanya, dia sangat bahagia saat melihat berbagai macam makanan tersedia di meja dekat tempat tidurnya. Nirmala kemudian segera mencuci muka dan mencuci tangan di luar rumah pohonnya lalu bergabung dengan sang pangeran tampan itu.

"Nirmala, cepat makan lalu aku akan mengajakmu bersenang-senang setelah ini!" Nirmala tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh Arjuna dan langsung melahap makanan yang berada di atas meja. latihannya semalam benar-benar menguras tenaganya. Nirmala menggigit paha ayam panggang sebanyak dua buah dan juga beberapa sayuran.

"Makanlah yang banyak! kamu terlalu kurus saat ini. Aku sangat kesulitan saat memelukmu karena tubuhmu terlalu kurus!" Nirmala melempar Arjuna dengan tulang paha ayam yang baru saja di makannya. Arjuna membelalakkan matanya dan beranjak dari tempat duduknya lalu membawa Nirmala kembali ke dalam istananya.

"Arjuna! lepaskan aku!" Nirmala meronta saat dia di letakkan di bahu Arjuna seperti sekarung beras. Arjuna kemudian menurunkannya saat mereka akan memanjat dahan pohon di samping rumah pohonnya. "Nirmala, cepatlah, kita sudah kesiangan!" Nirmala kemudian mengikuti Arjuna yang langsung menuju ke luar istananya untuk segera menuju ke hutan.

Kali ini Arjuna mau mengajari Nirmala memanah dan berburu. Arjuna menduga Nirmala pasti akan sangat senang dengan apa yang akan mereka lakukan beberapa hari ini. Arjuna menurunkan Nirmala di dekat kuda yang akan mereka gunakan untuk ke hutan. Nirmala meloncat kaget karena dia takut dengan kuda.

"Arjuna, aku takut kuda..." Nirmala berdiri di belakang Arjuna sambil memeluk lengan pangeran tampan itu. Arjuna dan beberapa pengawal merasa geli dan tertawa melihat betapa takutnya Nirmala pada kuda. "Kalau kamu takut kuda, bagaimana kita akan pergi ke hutan?" Nirmala tetap menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan ikut kalau begitu!" Nirmala baru saja berhenti bicara saat Arjuna langsung menarik tubuhnya dan kini keduanya sudah berada di atas kuda dan Arjuna langsung menarik tali kekang yang ada pada kuda itu sehingga kuda yang mereka tunggangi langsung berlari kencang. Nirmala sangat takut sehingga dia memejamkan matanya.

Arjuna yang mengetahui kalau gadis itu sangat ketakutan langsung memeluk pinggang ramping Nirmala sambil memegang tali kekang kudanya. Keduanya sangat dekat dan tubuh mereka saling menempel satu sama lain. Arjuna hanya pergi berdua saja. Saat pergi berburu, biasanya Arjuna akan selalu pergi sendiri sebelum ada Nirmala.

Kini setelah Nirmala ada di sisinya, dia akan selalu pergi bersamanya kemanapun! Arjuna dan Nirmala kini sudah berada jauh di luar istana. Mereka sudah menuju ke hutang di mana keduanya akan berburu selama beberapa hari. Selama ini Arjuna selalu aman meski pergi sendirian, tetapi kali ini perasaannya agak khawatir saat pergi bersama dengan Nirmala.

Arjuna menghentikan kudanya saat dia sudah sampai di hutan. Keduanya kini turun dan membuka bekal mereka. "Nirmala, kita beristirahat sebentar." Arjuna melihat wajah Nirmala begitu pucat dan tubuhnya terasa dingin. "Arjuna, kamu sungguh keterlaluan. Aku sudah bilang kalau aku sangat takut dengan kuda, tetapi kamu nekat membawaku menaikinya. Kalau aku jantungan dan mati kamu yang harus bertanggung jawab.

"Aku benar-benar kesal kepada... Mmmpppttthh..." Nirmala belum menyelesaikan kalimatnya saat Arjuna sudah melumat bibirnya dengan kasar. Arjuna paling benci kalau Nirmala mengutuk dirinya sendiri seperti itu. Nirmala segera mendorong tubuh Arjuna dan dia tersengah-engah karena hampir kehabisan napas.

"Arjuna! kamu benar-benar kurang ajar!! sudah kubilang kamu tidak boleh menciumku sembarangan!" Nirmala sangat kesal sehingga kini dia menangis. Arjuna juga tidak kalah kesal karena perkataan Nirmala tadi. "Aku juga tidak suka kalau kamu membicarakan tentang kematian, dan setiap aku mendengar kata itu dari bibirmu, aku akan langsung menciummu sampai kamu jera!" Nirmala membelalakkan matanya saat mendengar apa yang di katakan oleh Arjuna.

"Kenapa kamu seperti itu Arjuna? jangan membuatku salah paham?" Nirmala kini membelakangi pangeran tampan yang sudah mulai mengisi hatinya. "Nirmala, sudah aku bilang kalau aku mencintaimu! aku ingin menikahimu suatu saat nanti. Aku ingin menjadikan kamu sebagai teman hidupku selamanya." Arjuna memeluk Nirmala dari belakang. Dagunya di letakkan di pundak Nirmala. Keduanya sekarang saling diam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Tapi semua itu tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi." Nirmala segera melepaskan peukan Arjuna dan langsung duduk memakan bekal yang sudah di persiapkan oleh pengawal Arjuna sebelum berangkat tadi.

下一章