Khanza hanya bisa menarik napas nya dalam-dalam melihat semua bahan yang dibeli oleh Wisnu untuknya. Sampai di halaman luar, Wisnu masih setia menemaninya.
"Eeehm… Apakah kakak ipar akan segera pulang?" tanya Wisnu dengan ragu-ragu.
"Hem, tentu. Aku harus segera pulang,"
"Tidak bisakah kita mengobrol santai sebentar?" tanya Wisnu dengan nada yang terdengar memohon.
Khanza menatapnya sejenak, "Apakah… Ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Khanza.
"Aku butuh teman untuk menyampaikan isi hatiku," jawab Wisnu sekenanya.
"Um? Pfftt… Sejak kapan? Kau bahkan selalu bermain teka-teki setiap kali aku bertanya siapa wanita yang kau sukai itu," balas Khanza seraya tertawa kecil.
"Aaak… Berhenti menggodaku begitu, kakak ipar…" cakap Wisnu merengek manja.
"Dih… Baiklah, baiklah." Khanza akhirnya mengiyakan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者