Setelah melalui perjalanan dengan banyak drama dari Joko yang banyak ulah, mobil yang membawa mereka berdua akhirnya sampai di Bandung. Bertepatan dengan terdengarnya suara adzan maghrib, Artha disambut oleh sang Mamah yang telah mengenakan mukenanya dan bersiap hendak menuju masjid.
Akan tetapi saat melihat anak sulung kesayangannya datang, bukannya memberikan senyum manis dan kecupan di pipi atau pun pelukan hangat yang biasanya Artha dapatkan, Artha malah mendapatkan sabetan sajadah bertubi-tubi yang ia dapatkan dari Mamahnya.
"Ampun Mah! Ampun! Auw...Auw...Auw...Kenapa aku malah disabet pake sajadah, Mamaaaah?!" Artha protes sambil melompat-lompat karena efek pedasnya sabetan sajadah Mamah. "Aku bukan setan, Maaaah! Aku anak kesayangan Mamaaah! Kenapa pake disabet sajadah segala?!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者