"Mbak nggak apa-apa kan?" tanya Artha dengan suara lembut sambil berjongkok di dekat kepala perempuan yang masih saja telungkup dan seolah-olah enggan untuk cepat-cepat bangun.
Sementara Anya yang masih dalam posisi yang tampak memalukan seperti sekarang ini, telungkup dengan wajah masih menghadap lantai mencoba menjernihkan pikirannya. Jangan sampai Artha mengenalinya! Lelaki itu bukan hanya akan terkejut tapi pasti juga akan menertawakan kesialannya hingga berguling-guling.
"Hello mbak? Nggak pingsan kan?" Artha kembali menepuk lembut bahunya.
Khawatir Artha mengira dirinya pingsan, Anya perlahan mengangkat satu ibu jarinya, memberi isyarat dan terus berusaha menyembunyikan wajahnya menghadap lantai.
"Syukurlah kalo mbak nggak apa-apa. Ngomong-omong bisa bangun sendiri kan?Kalo nggak bisa, apa mau saya gendong?" ujar Artha kemudian membuat Anya kaget. Takut jikalau Artha tiba-tiba berinisiatif mengangkat tubuhnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者