"Sebenarnya apa yang terjadi? "
Itu adalah suara Yoshida yang baru masuk ke rumahnya yang menyaksikan bahwa ada orang asing yang diikat dan kazuma yang sepertinya terluka dan masih dirawat oleh Hinata.
Yoshida melihat Sanji yang sedang mengwasi orang asing itu. Dia bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya saat dirinya tidak ada dirumah.
"Selamat datang kembali Yoshida-kun" kata Hinata. Namun Hinata juga terkejut melihat Yoshida yang mengenakan banyak perban di tubuhnya.
"Yoshida-kun apa kau baik-baik saja?" Tanya Hinata dengan kawathir lalu dia berdiri dan menuju Yoshida.
"Oyy kau belum selesai menyembuhkanku!! " Kata Kazuma yang marah karena Hinata pergi ke Yoshida tanpa menyelesaikan tugasnya.
"Ma-maaf Kazuma-san aku tidak ingat" Kata Hinata dengan ekspresi malu.
"Oy Kazuna, Bukankah kau sudah bisa bangun!! Jadi jangan malas!!" Itu adalah perkataan Gintoki yang duduk di sofa dengan nyaman.
Tapi Kazuma tidak bangun dan masih menggerutu tentang betapa tidak adilnya dirinya.
Hinata bingung harus mengobati yang mana dalam keadaan ini.
Tiba-tiba earphone meluncur dan memukul bokong Kazuma. Seketika Kazuma bangun menjerit kesakitan.
"Lihat dia sudah sembuh!! Orang mesum ini hanya senang kau merawatnya Hinata-san! Jadi lebih baik kau periksa luka Yoshida-san dulu" Itu Adalah Jiro yang memukul Kazuma dengan kekuatannya. Dia merasa marah dengan kemesuman Kazuma.
"Haahah...Nice Punch Jiro" Kata Gintoki yang masih bersandar di sofa seperti menonton pertunjukan.
Hinata mengangguk dengan perkataan Jiro dan menuju Yoshida. Yoshida akhirnya duduk dan bersebelahan demgan Hinata. Dia sekali lagi gugup dengan kejadian ini. Kemarin Hinata juga yang menyembuhkan lukanya ini membuatnya sangat gugup.
*Badump* *Badump*
Bunyi dari jantung mereka berdua berdetak sangat keras dan itu sinkron. Hinata juga sangat merah namun dia tetap melakukan tugasnya dia menyalurkan energi yang disebut cakra dan memulai menyembuhkannya.
"Yo-yoshida-kun Kenapa kau terluka lagi" Tanya Hinata dengan Gugup.
"I-ini bukan masalah besar Hinata. Aku hanya jatuh dari tangga." Yoshida sekali lagi berbohong yang terpangpang dengan jelas.
"Yoshida-kun bila kau butuh bantuan kau bisa bilang padaku" Kata Hinata yang merasa Yoshida menyembunyikan hal yang besar darinya.
"Aku... Aku tidak mau merepotkanmu Hinata. Ini bukan masalah besar... Sungguh!! " Kata Yoshida yang menampilkan ekspresi yang serius.
"Kalian!! Bisakah tidak bermesraan disini!! " Itu kata Kazuma yang sudah sembuh dari rasa sakitnya.
Yoshida dan Hinata merasa malu dengan perkataan Kazuma.
"Yang lebih penting Sebenarnya apa yang terjadi disini" Kata Yoshida yang lebih penasaran dengan orang yang diikat.
Sanji yang berdiri didepan orang asing itu menoleh dengan ekspresi serius.
"Ini gawat!! Duniamu tidak sesederhana yang kau pikirkan" Kata Sanji yang menghirup rokoknya.
"Apa maksudmu?" Tanya Yoshida yang masih tidak mengerti dengan perkataan Sanji.
"Kau tahu Yoshida-kun, Kazuma-san dan Sanji-san melihat adegan pertengkaran di lorong jalan dan mereka tidak sengaja terlibat." Kata Hinata kepada Yoshida.
"Ini salahnya!!" Sanji berteriak dan menunjuk kearah Kazuma.
"Apa!! Ini salahmu juga karena penasaran dengan apa yang terjadi." Timpal Kazuma.
"Tunggu dulu! Bukankah sudah biasa melihat orang-orang bertengkar? Apa yang membuat kalian semua menjadi serius? Dan sebenarnya apa yang terjadi dengan orang asing itu. Dan mengapa dia bisa ada disini?" Yoshida yang sangat bingung dan bertanya dengan banyak pertanyaan.
"Tunggu dulu jangan bertanya sebanyak itu! " Kata Sanji.
"Ah maaf" Kata Yoshida yang meminta maaf.
"Kejadian bertengkar mereka memang bukan hal yang aneh. Namun, cara mereka bertengkar yang membuat kita harus waspada!" Kata Sanji.
"Maksudmu? "
"Mereka bertengkar dengan sebuah kekuatan!! "
"Apa!! " Yoshida Shock dengan wahyu ini dia selalu berpikir bahwa dunianya sangat aman. Namun bila yang dikatakan Sanji benar maka dunianya tidak sederhana itu.
"Arggg aku menyeseal!! Aku pikir kita akan menjalani hidup yang enak tanpa bertarung dan bermalas-malasan. Namun dunia ini penuh dengan Monster!!" Kazuma menggerutu dengan kesal.
"A-apa kau tahu kekuatan apa itu? Dan apakah banyak dari mereka yang dapat menggunakannya?" Tanya Yoshida lagi.
"Tidak, Aku tidak tahu apa itu. Namun, aku bisa merasakan aura yang keluar dari mereka. Saat itu terjadi mereka seperti bisa nertambah kuat dan bertambah gesit dan bahkan ada yang memiliki sebuah kemampuan yang aneh" Jelas Sanji.
"Tapi sepertinya tidak semua yang bertengkar yang kulihat tadi memamai kekuatan itu. Jadi aku asumsikan itu harus dilatih terlebih dahulu untuk mendapatkan kekuatan itu." Tambah Sanji.
"Tunggu! Bukankah itu masih belum jelas apa bisa lebih kuat dengan kekuatan kalian?" Tanya Yoshida.
"Kau memang benar Yoshida. Kami memang tidak tahu apakah mereka lebih kuat atau tidak. Namun saat aku melawan orang yang diikat ini aku menyadari bahwa ini juga berbahya. " Kata Sanji.
"Sanji dan aku ditemukan oleh mereka jadi mereka ingin membungkam kami. Jadi kami lari karena kami masih tidak tahu siapa mereka. Namun masih ada yang mengikuti kami dan orang itu adalah dia orang bertampang asing ini. Aku terjatuh dan babak belur saat berlari dan Sanji akhirnya terpaksa melawannya." Kata Kazuma.
"Saat aku melawannya aku merasakan bahwa dia seperti angkatan laut yang sudah menguasai dasar Haki. Ini memang lemah tapi"
"Maksudmu? " Yoshida Akhirnya sadar.
"Benar!! Bila dia sudah sekuat itu bagaimana dengan atasannya? Mungkin mereka bisa setingkat Admiral dan mungkin saja di dunia ini ada yang lebih kuat dari keberadaan Younkou!!"
Gulp Gulp
Yoshida menelan ludah. Dia tahu keberadaan apa Admiral dan Yonkou yang berada di dunia One Piece. Namun dia bingung mengapa kekuatan yang besar itu tidak terungkap.
"Tapi mengapa kekuatan sebesar ini masih tidak terungkap? "
"Kami juga tidak tahu." Kata Jiro dan menggelengkan kepalanya.
"Ini hanya menurutku, Namun mungkin mereka yang mempunyai kekuatan memang disembunyikan oleh pemerintah di dunia ini. Jadi orang normal tidak mengetahui hal itu" Itu kata Hinata.
"Hinata benar, Dengan kita asumsikan semua negara bersatu itu juga bisa mungkin bahwa keberadaan kekuatan ini memang sangat rahasia. Mereka dapat mengontrol media dan kekuatan itu bisa mereka asumsikan bahwa mereka hanya memiliki tubuh yang lebih unggul dari manusia yang lain bukan kekuatan yang seperti monster." Tambah Jiro.
"Apa yang harus kita lakukan apa kita akan menghubungi polisi? " Tanya Yoshida.
"Itu tidak mungkin.!" Kata Sanji.
"Mengapa?"
"Apa kau lupa kita semua tidak mempunyai identitas didunia ini. Jadi jika kita melaporkan kepolisian kita harus menunjukkan kartu identitas. Dan bukan itu yang jadi masalahnya bagaimana kalau kita dicurigai dan kita harus juga mengasumsikan bahwa pemerintah juga mempunyai orang-orang yang mempunyai kekuatan ini! " Lanjut Sanji
"Jadi kita akan tetap bersembunyi dan tidak mengekspose kekuatan kalian.?"
"Bila kau ingin hidup normal itu yang harus kita lakukan" Kata Gintoki.
"Aku setuju dengan Gin. Kita jangan terlibat dengan mereka. Dan yang lebih penting kita harus segera mempunyai kartu identitas" Kata Kazuma.
"Wow kau tumben sangat pintar Kazuma! " Gintoki mengolok-ngolok kazuma dengan pikirannya.
"Tapi, Bukankan kalian sudah terekspos dengan Geng orang asing itu? " Tanya Yoshida.
"Memang, Tapi mereka masih tidak tahu tempat keberadaan kami. Dan juga mereka tidak akan dengan mudah mengenal kami karena kami tidak terdaftar. Yang lebih penting kita tidak terekspos ke Pemerintah dan dianggap berbahya. "
Yoshida akhirnya menghela nafas bahwa hidupnya tidak harus dalam ambang bahaya. Dia juga sadar bahwa dia perlu berlatih dalam pertempuran karena dunianya tidak sederhana itu lagi.
Akhirnya Yoshida menoleh ke arah orang asing itu. "Jadi apa yang kita lakukan padanya? "
==
System Transmigrasi
Status Charakter
Yoshida
Race : Human
Umur : 16
Pekerjaan : -
STR : 8
AGL : 7
VIT : 9
ENERGY : 5
CHM : 5
LUC : 3
-------------
Skils
Aktif :
Memasak Lv 5
Pemuas Nafsu Lv 1
Pasif :
-------
Peralatan :
-
--------
Mitra :
- Vinsmoke Sanji
-Yukihira Souma
-Satou Kazuma
-Sakata Gintoki
-Hyuga Hinata
-Kyouka Jiro
-------
Inventaris (Disegel)
-
------
Toko ( Disegel )
------
Dungeon (Disegel)