Sonya benar-benar panik saat perawat memberitahu kondisi Ken kepada mereka. Namun kepanikan itu belum berarti apa-apa ketika dia mendengar perkataan Ferdinand pada perawat itu.
"Ken adalah anakku, ambil saja darahku sebanyak mungkin," seru Ferdinand pada perawat itu dengan sangat lantang dan tanpa keraguan sedikit pun.
Seketika itu juga sebuah baru yang sangat besar seolah menghantam tubuh Sonya. Wanita ini mendadak pucat tak bernyawa. Sebuah tatapan tajam yang cukup mengerikan dilemparkannya pada Ferdinand. "Apa maksud semuanya ini, Mas?" tanya Sonya pada pria yang terlihat sangat bingung dan juga panik dengan pertanyaan itu.
Ferdinand tak mampu mengatakan apapun, pria itu memilih untuk mengikuti sang perawat masuk ke ruang operasi. Ferdinand menyadari jika dirinya baru saja melakukan sebuah kebodohan yang sangat fatal. Namun semua sudah terlambat, dia tak mungkin melangkah mundur lagi. Seolah nasi sudah terlanjur menjadi bubur, kehancuran Ferdinand mungkin saja baru dimulai.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者