"Lucy adalah mantan kekasihmu kan?" Tanya Isabella tanpa basa basi.
Ghani akhirnya menepikan mobilnya dan menghentikannya.
"Benar." Jawab Ghani singkat.
"Bukankah kamu tidak mencintainya? Mengapa kamu meminta maaf kepadanya? Maksudku... Apa kamu melakukan kesalahan padanya?" Tanya Isabella lagi, ia tidak ingin terdengar memberikan rentetan pertanyaan kepada Ghani dengan nada suara yang menghakimi seolah ia tidak senang sehingga Isabella bertanya setenang mungkin.
Ghani kemudian menundukkan kepalanya, air matanya terlihat menetes sehingga membuat Isabella semakin kebingungan.
"Ghani... Ada apa sebenarnya?"
"Aku sudah menyakitinya, mental dan fisik."
Isabella terdiam kembali, ia tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang Ghani katakan.
"Dengan tangan yang kamu bilang dapat menyembuhkan ini, aku telah memukulinya."
Sekarang Isabella benar-benar terkejut, ia smaa sekali tidak menyangka jika Ghani akan mampu memukul seseorang terlebih seorang wanita.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者