Siapa yang Memberimu Keberanian Sebesar itu?

Pada pukul sepuluh malam, barang belum juga tiba. Lu Beixiao berdiri di tepi dermaga dengan sebatang rokok di mulutnya, sedangkan Unta dan semua anak buahnya berdiri di belakangnya. Mereka semua menunggu.

"Kak A Mu, mengapa barangnya belum juga tiba?" tanya Unta dengan cemas. Dia takut ditipu oleh pihak pengirim barang.

Di dalam grup, meskipun Pan Ling juga menguasai setengah dari area dalam negeri, namun dalam hal kekuatan, He Shan sedikit lebih baik. Pria itu juga memiliki kekuasaan yang lebih.

"Kamu seperti tidak mengenal watak Kak Wesser saja. Memangnya kapan dia pernah tepat waktu? Bahkan bisa jadi, malam ini dia tidak jadi mengirimkan barang pada kita!" Lu Beixiao berkata dengan sungguh-sungguh sambil terus menghisap rokoknya, sedangkan matanya mengarungi lautan yang gelap.

Unta terdiam dan hanya mengangguk, kembali menunggu dengan sabar.

Pukul setengah sepuluh, akhirnya tampak gerakan di permukaan sungai.