webnovel

13 - Ichinose Honami

Suasana didalam kelas saat ini sedikit ribut karena tidak ada guru. Mereka sedang membicarakan tentang banyak hal seperti, meminjam poin, menjual barang agar mendapatkan poin, dll. Sementara Ren tidak mempedulikannya, karena sekarang bukanlah jam pelajaran jadi saat ini dia sedang memainkan Pspnya.

Tidak ada yang mengganggu dia saat bermain Psp, karena setiap orang melakukan kegiatannya masing masing. Seperti biasa, dimana Ren memainkan Psp pasti ditemani oleh cemilan nya. Game yang saat ini Ren mainkan berjenis MMORPG, dia suka game yang bertemakan petualangan meskipun dia juga suka jenis game yang lain, tapi tidak sesuka game jenis itu.

"Istirahat nanti kau luang?" Ucap Horikita kepada Ayanokouiji yang ingin duduk dikursinya yang membuat dia melihat kearah Horikita. Ucapan Itu juga membuat Ren melirik kearahnya.

"Hmm?" Balas Ayanokouiji

"Apakah kau mau makan siang bersamaku?" Lanjut Horikita yang membuat Ayanokouiji agak terkejut meskipun diwajahnya sama saja.

"Eh?"

<Ren POV>

Sangat jarang atau mustahil bagi Horikita untuk menghabiskan waktunya bersama orang lain. Tapi saat ini dia berbicara dan meminta Ayanokouiji untuk menemaninya makan siang dikantin. Ini bukanlah tindakan yang akan dilakukan Horikita jika dia tidak menginginkan sesuatu.

Dari tingkah dan wajahnya juga aku sudah tahu bahwa dia memiliki maksud lain. Mungkin dia ingin meminta Ayanokouiji untuk membantu dia melakukan yang dia inginkan. Aku yakin ini pasti ada kaitannya dengan ujian nanti atau bisa dibilang ini tentang belajar.

"Horikita, apakah kau hanya mengajak Ayanokouiji saja?" Ucap ku. Aku sudah mematikan Psp ku dan meletakkannya di loker meja, sementara cemilanku sudah habis.

"Apakah kau ingin ikut juga, Sakayanagi-Kun?" Tanya Horikita yang langsung keintinya yaitu mengajakku makan siang bersama juga.

"Tidak, aku tidak ikut, meskipun aku ingin pergi kekantin tapi aku tidak ingin mengganggu kalian berdua" Ucap ku sambil tersenyum kepada dua orang yang sedang menatapku.

"Jika begitu, mengapa Sakayanagi-Kun bertanya?" Ucap Horikita lagi kepadaku karena dia penasaran mengapa aku bertanya jika aku tidak ingin mengganggu mereka.

"Aku hanya bertanya saja, seperti yang aku katakan tadi bahwa aku tidak ingin mengganggu" Ucap ku masih menampilkan senyumanku. Karena aku tahu dia memiliki rencana dalam tindakannya ini, jadi aku memberinya tanda bahwa aku mengetahuinya.

____

'.... Apakah dia mengetahuinya!!? Apakah Sakayanagi-Kun mengetahui bahwa aku memiliki rencana!!?? Jika begitu apakah dia juga tahu rencanaku untuk membuat kelompok belajar?.... Tidak, itu tidak mungkin karena aku belum memberitahukan itu pada siapapun..... Tapi mengapa Sakayanagi-Kun menyadarinya... " Batin Horikita yang terkejut karena mengetahui maksud dari ucapan Ren. Didalam ucapannya Ren seperti memberi tanda bahwa dia tahu Horikita akan merencanakan sesuatu.

______

'Hoo, sepertinya dia menyadari maksud dari perkataanku' Batinku yang melihat reaksi Horikita saat aku tadi berbicara.

Tubuh dia beraksi yang berarti dia terkejut, maka dari itu yang aku pikirkan memanglah benar. Horikita memiliki rencana yang memerlukan Ayanokouiji untuk menjalankan rencana itu. Meskipun aku tidak tahu apakah Ayanokouiji mengetahui rencana yang akan Horikita lakukan atau tidak.

Tidak lama kemudian jam pelajaran dimulai dan para murid duduk ketempatnya masing masing. Tidak seperti biasanya, saat ini para murid tidak lagi melanggar aturan sekolah, semuanya memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan oleh Sensei.

....

Bell istirahat sudah berbunyi, Horikita dan Ayanokouiji sudah pergi keluar kelas karena sesuai yang Horikita katakan bahwa mereka akan makan bersama. Sebelum istirahat Hirata berbicara tentang membuat kelompok belajar agar para murid nilainya tidak merah. Tentu saja kebanyakan dari mereka menerima saran dari Hirata meskipun ada juga yang menolak.

Aku tidak menolak, aku hanya bilang bahwa jika aku bisa maka aku akan menghadiri acara belajar bersama itu. Meskipun aku tidak butuh itu, tapi aku juga ingin melihat cara orang lain belajar, tapi apakah aku ikut belajar bersama itu, aku tidak tahu.

Karena aku lapar jadi aku pergi kekantin, kali ini aku tidak mengaktifkan alat bantu berjalanku karena aku sedang tidak ingin, dan juga pergi kekantin tidak akan dianggap memaksakan diri. Setelah sampai dikantin aku melihat Ayanokouiji dan Horikita sedang duduk berdua sambil memakan makanan mereka.

Kemudian aku membeli mie ramen spesial dengan harga 1800 yen dan beberapa makanan yang cocok jika dimakan bersama mie ramen dengan total 400 yen, serta minuman lemon tea yang harganya 300 yen, jadi total poin yang aku gunakan kali ini totalnya 2500 yen. Meskipun ini terbilang mahal hanya untuk istirahat saja apalagi untuk murid kelas D, tapi aku tidak setiap hari mengeluarkan banyak poin hanya untuk makan, poinku banyak aku simpan untuk membeli sesuatu nanti.

Setelah membayar dan mendapatkan makanan yang aku beli, aku mencari tempat duduk untuk makan. Meskipun banyak tempat duduk yang kosong tapi aku mencari yang ternyaman. Sampai dimana aku menemukannya, namun disana ada orang lain yang duduk.

"Permisi, apakah aku boleh duduk disini?" Ucap ku dengan senyuman kepada seorang wanita yang sedang duduk memakan makanannya.

"Eh, Silahkan" Jawab nya dengan senyuman juga.

"Terima kasih" Ucap ku yang langsung duduk dikursi dan menaruh makananku diatas meja.

Aku tidak mengenal wanita didepanku ini wanita didepanku ini memiliki mata biru dan rambut pirang stroberi yang mencapai punggungnya. Alasan aku meminta izinnya untuk duduk disini itu karena meskipun setiap murid bebas duduk dimanapun tapi tidak sopan jika tiba tiba duduk didepan orang yang tidak dikenalnya, itu bisa membuat orang itu tidak nyaman makannya.

"Kau itu, Sakayanagi-Kun dari kelas 1-D kan?"

Ucapnya yang membuatku berhenti ketika ingin memakan mie yang ada di sumpit, aku menaruh kembali sumpit itu kemangkok karena aku penasaran mengapa dia tahu namaku, apakah dugaanku benar bahwa aku diawasi oleh kelas lain?

"Itu benar, apakah aku mengenalmu?" Ucap ku lembut dengan senyuman. Meskipun aku terkejut tapi tubuhku tidak beraksi apapun seperti tidak terjadi apapun.

"Tidak, aku hanya tahu namamu dan juga kita belum pernah bertemu jadi kau tidak mengenalku" Balasnya yang juga memperlihatkan senyuman tulusnya.

"Jadi, kau siapa?"

"Lebih baik kau menghabiskan makananmu terlebih dahulu, Sakayanagi-Kun"

Yang dia katakan memang benar, jika aku tidak segera memakan mie ini maka rasanya akan berbeda, mie lebih enak jika dimakan saat masih hangat. Jadi selama beberapa menit aku memakan makananku sementara itu wanita didepanku juga melanjutkan makannya, sampai kami berdua sudah selesai makan.

"Jadi, kau siapa" Ucap ku yang mengulang pertanyaanku sebelum aku makan, sambil membersihkan mulutku menggunakan tisue.

"Aku adalah pemimpin kelas 1-B, Ichinose Honami salam kenal, Sakayanagi-Kun" Ucap Ichinose sambil mengulurkan tangannya yang aku tahu dia ingin berjabat tangan.

"Ya, meskipun kau sudah tahu namaku tapi aku akan mengatakannya lagi, aku murid kelas 1-D, Sakayanagi Ren, salam kenal" Ucap ku sambil membalas uluran tangannya.

Setelah itu kami mengobrol karena jam masuk pelajaran selanjutnya masih agak lama. Menurut yang dikatakan wanita bernama Ichinose ini dia mengetahui namaku karena aku adalah saudara Arisu. Jika memang aku tumbuh bersama dengan Arisu sejak kecil maka kemampuan kami bisa saja sama, begitulah kesimpulan yang diambil beberapa orang meskipun sedikit yang percaya itu karena faktanya aku dimasukkan ke kelas D.

Benar seperti dugaanku bahwa pemimpin setiap kelas memberikan aku sedikit perhatian mereka karena aku Sakayanagi. Apakah memiliki saudari yang selalu diperhatikan membuatku juga harus diperhatikan? Jika hanya sedikit aku tidak mempermasalahkannya tapi jika mereka memberikanku banyak perhatiannya maka itu bisa menjadi merepotkan.

Beruntung karena saat ini aku hanya diperhatikan sedikit saja oleh mereka. Setelah membahas tentang mengapa Ichinose tahu namaku, kami melanjutkan pembicaraan dengan topik yang lain, sampai dimana aku mengetahui sifat aslinya.

... Dia benar benar gadis yang baik.

"Ternyata mengobrol denganmu sangat menyenangkan ya, Sakayanagi-Kun" Ucapnya dengan sedikit tertawa.

"Begitu juga yang aku rasakan" Balas ku yang tersenyum kepadanya yang sedang tertawa kecil.

..... Bagaimana bisa ada seorang yang sebaik dirinya?..... Bagaimana cara dia untuk menjadi sebaik ini?..... Walaupun aku baru bertemu dengannya, aku sudah yakin bahwa dia memang benar benar wanita yang memiliki sifat baik. Mungkin nama dia akan aku ingat meskipun tidak ditulis di catatan pun.

"Sepertinya, kau tidak sama dengan kebanyakan murid kelas D" Ucap nya yang mengatakan suatu hal yang sudah jelas, aku memang tidak sama seperti kebanyakan murid kelas D lainnya yang berbuat sesukanya.

"Apa maksudnya?" Ucap ku karena aku ingin mendengar langsung dari Ichinose mengapa aku berbeda dengan murid kelas D yang lain.

"Aku sering melihat murid kelas D hanya memakan makanan yang murah, tapi kau tadi memakan makanan yang mahal. Bagaimana? Berbeda kan, Sakayanagi-Kun?" Ucapnya disertai tawa kecil, dan juga dari awal aku bertemu dia, dia selalu saja tersenyum.

"Hmmm, aku hanya memiliki poin yang lebih banyak dari pada mereka saja" Ucap ku jujur. Karena dia selalu berbicara dengan tersenyum jadi aku juga mengikutinya.

"Maka dari itu kau itu berbeda, Sakayanagi-Kun" Balasnya

Kami mengobrol tentang hal hal yang lain, jujur saja bahwa dia adalah wanita yang membuatku nyaman jika berbicara dengannya, sama seperti saat aku berbicara dengan Arisu. Meskipun baru kenal tapi karena aku tahu sifat aslinya jadi aku bisa santai berbicara dengannya. Sampai tidak terasa jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.

"Sakayanagi-Kun, jam pelajaran akan segera dimulai, kita melanjutkan percakapan ini lain kali saja, ya?" Ucapnya sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Nah, Ichinose, bisakah aku meminta bantuanmu nanti?" Ucap ku yang meminta dirinya untuk membantuku nanti.

"Dengan senang hati, Oh ya ini adalah nomor hpku dan email ku" Dia dengan senang hati akan membantuku nanti dan memberikanku kertas yang isinya nomor hpnya dan alamat emailnya.

"Oh..." Aku tidak menyangka bahwa dia akan memberikanku nomor hpnya semudah itu, ya karena sudah diberi maka dengan senang hati aku terima.

"Kalau begitu, sampai nanti" Ucapnya melangkah pergi sambil melambaikan tangannya kepadaku, Aku juga membalas lambaian tangannya.

.... Nomor Hp wanita kedua setelah Arisu yang kuterima..... Aku memegang kertas itu sebelum akhirnya menyalinnya dihpku yang berarti sekarang aku memiliki nomor dan alamat email Ichinose.

Aku melihat kearah tempat yang dimana tadi menjadi tempat makan Horikita dan Ayanokouiji, tapi mereka sudah tidak ada. Karena sudah tidak ada kegiatan yang aku lakukan lagi disini dan juga jam pelajaran akan segera dimulai jadi aku pergi kekelas dan belajar ketika Bell jam pelajaran dimulai.

....

Aku sedang menuju keperpustakaan untuk membaca buku sambil menenangkan diri. Meskipun aku bisa melakukan itu dikamarku tapi entah mengapa kali ini aku ingin menenangkan diri di perpustakaan. Selain itu aku juga tahu bahwa Horikita ada disana untuk mengajarkan pelajaran kepada kelompok belajarnya.

Ketika aku sampai perpustakaan aku langsung menaiki tangga karena aku ingin membaca buku dilantai dua. Setelah aku mendapatkan buku yang ingin aku baca, aku duduk dikursi dekat dengan pagar kaca yang membuatku bisa melihat kelantai bawah. Saat aku melihat kelantai bawah, disana ada Horikita yang sedang mengajarkan pelajaran kepada tiga orang laki laki didepannya didampingi oleh Ayanokouiji dan seorang wanita berambut coklat.... Kalau tidak salah namanya adalah Kushida? Aku tidak terlalu ingat karena penyakitku.

Aku kembali melanjutkan bacaanku dengan tenang sebelum akhirnya aku mendengar suara dari lantai satu. Aku melihat bahwa pria berambut merah dengan dua lainnya pergi meninggalkan perpustakaan. Tidak lama setelah itu wanita berambut coklat atau Kushida juga ikut meninggalkan perpustakaan. Sekarang hanya tersisa Horikita dan Ayanokouiji saja.

"Sepertinya rencana yang dibuatnya gagal" Gumamku yang melihat kejadian itu.

Aku tahu bahwa rencana Horikita adalah untuk membuat kelompok belajar karena saat Hirata mengajak murid kelas D untuk belajar bersama tiga laki laki yang tadi pergi itu menolak Hirata. Padahal mereka bertiga mendapatkan nilai merah baru baru ini tapi mereka tidak ingin belajar, maka dari itu Horikita mengajari mereka meskipun pada akhirnya gagal.

"Kelanjutan dari rencana ini akan aku tunggu" Ucap ku sambil melihat kearah Ayanokouiji yang aku tebak akan melakukan sesuatu, karena aku merasakan firasat ini jadi aku akan membiarkannya, karena aku juga penasaran apa yang akan dilakukan Ayanokouiji.

Kemudian mereka berdua berbicara sebentar sebelum akhirnya pergi meninggalkan perpustakaan, karena sudah tidak ada yang menarik lagi jadi aku melanjutkan bacaanku.

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts
下一章