webnovel

10 - Clue

Setelah rapat itu, sudah beberapa hari berlalu, seperti yang aku perkirakan bahwa siswa kelas ini bermasalah. Ada yang tertidur, bolos, mengobrol, memainkan Hp, dll saat jam palajaran sedang berlangsung. Pantas saja mereka berakhir di kelas D, karena perilaku mereka yang seperti ini, meskipun aku tahu bahwa tidak semua orang disini yang melanggar peraturan itu.

Hari pertama saat aku masuk kelas ini setelah aku dirawat, perban dikepalaku udah dilepas dan aku ditanya berbagai pertanyaan. Meskipun aku tidak keberatan tapi tetap saja merepotkan, jadi aku menjelaskannya agar mereka tidak bertanya lagi. Aku ingin memilih siapa saja yang akan berada didekatku bukan dipilih menjadi dengan siapa aku dekat.

Aku hanya menjelaskan bahwa luka lamaku terbuka yang membuat aku mengalami pendarahan. Luka yang aku alami disebabkan oleh peluru yang menembus kepalaku yang membuat daya ingatku menurun, aku tidak bisa mengingat nama orang dengan baik yang membuat mereka terkejut. Maka dari itu salah satu diantara mereka menyarankan untukku membuat catatan tentang murid yang ada, itu adalah ide bagus maka dari itu aku setuju.

Tentang kejadian yang lalu, aku bilang pada mereka bahwa itu hanyalah kesalahanpahaman para Senpai. Sepertinya mereka tidak tahu bahwa Senpai itu dikeluarkan dari sekolah, karena tidak bermanfaat juga bagi mereka jika mereka mengetahuinya. Karena saat aku menjelaskan tentang itu dengan nada agak dingin jadi sampai sekarang mereka jarang sekali mengobrol denganku.

Aku tidak keberatan jika tidak ada yang mengajakku mengobrol karena aku yakin perlahan mereka juga bisa menerima sifatku yang seperti ini. Aku juga sambil mencari siswa dikelas ini yang memiliki pemahaman yang sama denganku, dan menunggu saat awal bulan datang, untuk menentukan siapa saja yang bisa diandalkan.

.....

Sekarang sudah pagi dan aku bersiap untuk bersekolah atau belajar dikelas. Tentu saja aku sedang berada diasramaku atau dikamarku, seperti yang ayah katakan bahwa dia sudah menyiapkan yang aku butuhkan. Dikamarku ada berbagai macam barang pribadi contohnya Novel, buku pembelajaran, game konsol, dan pakaianku. Entah apa dikamar orang lain memiliki barang barang seperti ini karena aku belum pernah memasuki orang lain.

Aku dan Ri-Chan jarang bertemu karena kami sibuk dengan kelas kami, selain itu aku adalah orang yang profesional, aku hanya akan bersikap sebagai saudara ketika diluar jam sekolah saja. Saat berada didalam jam sekolah aku tidak lagi menganggapnya sebagai saudara, melainkan musuh dikelas yang berbeda. Aku tahu bahwa Ri-Chan juga bersikap sama sepertiku, jadi meskipun kami bersaudara tapi saat waktunya kami berhadapan, kami adalah musuh.

Setelah semuanya siap, aku berangkat menuju kelasku, tentu saja dengan bantuan Alatku. Beberapa menit kemudian aku sampai dikelas, dan langsung duduk dikursiku, guru belum masuk jadi aku memutuskan untuk membaca buku. Tidak seperti yang lain, ketika guru belum masuk mereka mengobrol, sedangkan aku membaca buku.

Akhirnya Chabashira-Sensei masuk dan mengajari kami, sama seperti sebelumnya, kebanyakan murid tidak memperhatikan Sensei yang menjelaskan pelajaran didepan. Aku sangat yakin jika seperti ini maka poin kelas yang akan diterima akan sangat sedikit. Aku tidak memberitahu mereka karena aku juga ingin mereka menyadari bahwa tindakan mereka itu bodoh, mereka tidak berpikir sebelum bertindak.

Selain itu banyak kelompok kelompok didalam kelaspun mulai terbentuk. Aku bisa tahu karena mereka selalu bersama disaat jam istirahat, hanya dua orang disampingku yang sama sepertiku, yaitu tidak peduli dengan kelompok kelompok. Wanita bernama Horikita Suzune dan pria bernama Ayanokouiji Kiyotaka, aku tahu mereka karena diHp ku terdapat semua data tentang nama murid kelas ini.

Saat ini sudah masuk jam istirahat, aku seperti biasa sedang membaca buku sambil memakan coklat kesukaanku. Di jam ini Kebanyakan dari mereka mengobrol tentang bagaimana mereka menggunakan Poin, seperti yang ada diperkirakanku mereka banyak menghabiskan poin untuk kesenangan mereka. Aku jadi ingin melihat wajah mereka jika mengetahui tindakan yang mereka lakukan ini adalah kebodohan, oh tidak, sifatku yang dulu datang lagi.

"Menyedihkan" Aku mendengar suara wanita dari arah sampingku yang membuatku melihat kearahnya dan ternyata suara itu dari wanita bernama Horikita.

"Kau kan juga sendirian" Balas Pria yang bernama Ayanokouiji, mungkin dia sedang memikirkan tentang kesendiriannya sebelum Horikita bersuara.

"Iya, karena aku suka menyendiri" Ucap Horikita sambil memakan makanan yang ada ditangannya.

Kemudian Ayanokouiji berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dari kelas. Jika aku tebak pasti dia pergi kekantin, meskipun aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan dikantin nanti. Sementara Horikita melanjutkan makanannya.

"Nah.... Horikita boleh aku bertanya sesuatu?" Aku bertanya kepada Horikita yang sedang makan karena aku penasaran tentang sesuatu.

"Apa?" Jawabnya tanpa melihat kearah ku dan melanjutkan makannya.

"Apakah kau memiliki masalah dengan Kushida?" Aku bertanya tentang hal yang membuatku penasaran.

Meksipun aku bisa melihat sifat asli seseorang dari tindakan atau wajahnya, tapi aku tidak bisa melihat masa lalu mereka. Setiap kali aku melihat Kushida disaat dia melihat Horikita, aku bisa tahu bahwa tatapannya adalah tatapan tidak suka. Karena aku penasaran jadi aku bertanya apakah ada masalah diantara mereka yang membuat Kushi- atau siapalah itu membencinya.

"Aku tidak memiliki masalah apapun dengannya" Jawab Horikita santai sambil melanjutkan makannya.

"Hmm, jadi begitu" Ucapku yang melanjutkan kegiatanku yaitu membaca buku disertai memakan cemilan kesukaanku.

"Mengapa kau bertanya seperti itu , Sakayanagi-Kun?" Tanya Horikita yang sudah selesai memakan makanannya dan melihat kearah ku yang sedang membaca buku.

"Tidak apa" Balas ku yang sama sekali tidak meliriknya dan fokus kebuku. Aku melakukan itu sebagai tanda bahwa aku tidak ingin melanjutkan obrolan ini lagi.

Dia mengerti maksudku, dia sama sekali tidak bertanya apapun lagi padaku sampai akhirnya jam selanjutnya dimulai. Sama seperti sebelumnya yaitu banyak murid yang melanggar peraturan sekolah seperti bolos, tidur dll. Dan tidak terasa Bell terakhir berbunyi yang berarti sudah waktunya untuk pulang Ke asrama.

Dikelas ini hanya tersisa aku, Horikita dan Ayanokouiji, sementara yang lain sudah meninggalkan kelas. Alasan mengapa aku ingat nama dua orang ini karena aku tertarik dengan mereka, mereka tidak menggunakan poin untuk bersenang senang. Aku bisa tahu karena aku jarang mereka berinteraksi tentang pengalamannya dalam dunia hiburan, seperti berbelanja atau bermain.

"Sekolah ini benar benar terlalu baik. Padahal banyak yang bermain dan tidur selama pelajaran, tapi gurunya sama sekali tidak menegur. Apa ini benar benar sekolah yang dijalankan oleh pemerintah?" Ucap Horikita yang membuat aku dan Ayanokouiji melihat kearahnya.

"Mungkin mereka ingin siswanya lebih mandiri." Balas Ayanokouiji yang berpendapat tentang pemerintahan yang terlalu baik kepada murid disini.

Meskipun dia berbicara seperti itu, aku tahu pasti dia juga memikirkan tentang mengapa pemerintah terlalu baik. Bukan menjadi mandiri, para siswa yang mendapatkan begitu banyak poin secara percuma akan bersenang senang.

"Mungkin Saja" Ucap Horikita yang membalas pendapat Ayanokouiji.

Aku berdiri dari tempat dudukku, kemudian melangkah menuju luar kelas, tapi sebelum itu aku berhenti tepat dibelakang Horikita. Mungkin tidak ada salahnya memberitahukan sedikit tentang sistem disekolah ini padanya, karena aku yakin dia akan berguna dimasa depan.

"Sekolah ini tidaklah baik sama sekali. Sekolah ini adalah sekolah terkejam yang pernah aku ketahui sejauh ini" Ucap ku dibelakang Horikita yang membuat dua orang yang ada dikelas itu menatapku.

"Sakayanagi-Kun, Apa maksudmu?" Tanya Horikita kepadaku dan aku juga yakin Ayanokouiji memiliki pertanyaan yang sama dengan nya.

"Kalian akan mengetahuinya saat awal bulan, sekolah ini sangat kejam, apalagi dengan kita para murid Kelas D" Jawab ku sambil melangkah pergi dari kelas.

Setelah aku berada diluar kelas, aku mengaktifkan alat bantu berjalanku karena aku ingin pulang Ke asrama. Aku bisa yakin bahwa mereka berdua pasti sedang kebingungan tentang ucapanku tadi. Aku juga menyampaikan pesan pada mereka dikalimat tadi, yang isinya jaga kelakuan kalian, Itu pun jika mereka mengerti.

Oh benar juga, saat aku sudah berada dikamar, aku akan melakukan apa ya? Apakah aku sebelum pulang membeli sesuatu yang baru? Karena selama ini aku hanya membeli yang penting bagiku saja jadi poinku masih tersisa banyak. Ya ingin melakukan apa dikamar itu urusan nanti saat aku sudah berada disana.

<Horikita POV>

Beberapa hari sudah berlalu semenjak aku masuk kelas D. Meskipun aku tidak terima jika aku harus masuk kelas D, tapi kau tidak bisa menentangnya. Dihari pertama juga aku melihat salah satu dari kelas ini terlibat dalam masalah.

Biasanya jika diadakan rapat maka saksi akan ikut dalam rapat itu, tapi dalam masalah ini tidak ada yang boleh ikut dalam masalah yang menimpa Sakayanagi-Kun. Aku yakin pasti ada sesuatu tentang masalah ini karena saksi tidak didatangkan meskipun mereka sudah memiliki bukti.

Tentang murid bernama Sakayanagi-Kun, dia adalah orang yang tidak bisa aku mengerti sama seperti Ayanokouiji-Kun. Mereka berdua seakan tidak tertarik dengan kegiatan yang sekolah ini lakukan, selain itu mereka berdua selalu saja sendiri meskipun aku tahu bahwa bukan niat mereka sendiri. Tapi jujur saja, mereka berdua sama sama sulit aku mengerti.

Dan dalam hari hari itu disetiap jam pelajaran, muridnya sama sekali tidak berniat untuk belajar, kecuali yang aku lihat Ayanokouiji-Kun dan Sakayanagi-Kun yang memperhatikan guru. Sementara yang lain ada yang tertidur, memainkan Hp, mengobrol, dll.

Aku mengeluh tentang sistem yang sekolah ini yang menurutku terlalu baik. Aku berpikir apakah ini sekolah yang langsung didirikan oleh pemerintah. Sementara Ayanokouiji-Kun bilang padaku bahwa pemerintah mengharapkan agar muridnya mandiri, itu juga bisa terjadi.

"Sekolah ini tidaklah baik sama sekali. Sekolah ini adalah sekolah terkejam yang pernah aku ketahui sejauh ini" Ucap Sakayanagi-Kun dibelakangku yang membuat aku dan Ayanokouiji-Kun menatapnya.

"Sakayanagi-Kun, Apa maksudmu?" Tanyaku kepadanya dan aku juga yakin Ayanokouiji-Kun juga memiliki pertanyaan yang sama denganku.

"Kalian akan mengetahuinya saat awal bulan, sekolah ini sangat kejam, apalagi dengan kita para murid Kelas D" Jawabnya sambil melangkah pergi dari kelas.

Aku kebingungan tentang yang dia bicarakan tadi, dia bilang bahwa sekolah ini tidaklah baik tetapi kejam. Apakah dia mengetahui sesuatu tentang sistem yang berlaku disekolah ini? Jika dia tahu mengapa dia tidak memberitahukannya kepada murid yang ada disini.

"Tampaknya Sakayanagi mengetahui sesuatu" Ucap Ayanokouiji-Kun yang sama bingungnya denganku. Ternyata dia juga merasakan bahwa Sakayanagi-Kun mengetahui sesuatu.

"Aku tidak tahu apa yang Sakayanagi-Kun maksud, tapi aku yakin itu adalah hal yang buruk bagi kelas ini" Balas ku yang merasakan bahwa ucapan Sakayanagi-Kun itu tentang kelas ini dibulan depan.

Yang lebih penting lagi adalah dia memberikan kami pesan dari ucapannya itu. Kelas D adalah kelas yang bermasalah, dia bilang bahwa sekolah akan berbuat kejam pada kelas ini yang isinya adalah anak bermasalah. Jadi aku yakin maksud dari ucapannya itu adalah jangan mencari masalah disekolah ini.

Aku tidak tahu apakah Ayanokouiji-Kun mengetahui pesan itu atau tidak dan juga aku tidak begitu peduli. Yang lebih penting lagi apakah yang akan terjadi dengan kelas ini dibulan depan, itulah yang aku penasaran. Serta alasan apa yang membuat Sakayanagi-Kun mengetahui tentang informasi itu. Selain itu apakah ada sesuatu diantaraku dengan Kushida? Aku pikir, aku tidak memiliki masalah dengannya, aku hanya menolaknya ketika dia memintaku menjadi temannya, hanya itu.

"Nah, sambil pulang nanti, bisa temani aku sebentar?" Ayanokouiji-Kun bertanya kepadaku saat aku sedang membereskan bukuku.

Aku tidak tahu maksud dari ajakannya itu jadi aku bertanya. Ternyata dia ingin pergi ke kafe yang isinya adalah wanita semua, karena dia tidak punya teman yang lain jadi dia mengejakku. Tidak ada salahnya menemaninya, jadi aku menerima ajakannya.

Saat sampai disana, memang benar kafe itu ramai dengan wanita, pantas saja dia berkata bahwa lelaki seperti dilarang disini. Ketika dia menemukan tempat duduk untuk kami kami akhirnya duduk, tidak lama setelah itu dua orang disebelah kami pergi sementara wanita bernama Kushida datang.

Apa ini ada kaitannya dengan pertanyaan Sakayanagi-Kun? Karena dia datang aku jadi tidak memiliki keinginan untuk tetap disini. Aku akhirnya berdebat dengan kedua orang itu sebelum akhirnya pergi dari kafe ini.

.....

<Ren POV>

Aku saat ini berada dikamarku, pada akhirnya aku tidak membeli apapun, karena aku yakin poin yang aku miliki akan berguna jika waktunya tiba. Aku diatas kasur sambil memainkan game yang ada di Pspku, aku suka dengan game karena dari kecil aku sudah menamatkan berbagai macam game. Karena game juga pemikiranku menjadi lebih luas, dalam game aku bukan saja mencari kesenangan tapi juga belajar dari game itu.

Tidak terasa hari sudah mulai gelap jadi aku menyudahi bermain gamenya, aku merebahkan tubuhku dikasur sambil menutup mataku. Apakah aku terlalu kejam pada teman sekelasku karena tidak memberitahukan sistem sekolah yang aku ketahui? Tapi jika tidak seperti itu, aku tidak akan bisa menilai siapa yang bermanfaat bagiku.

"Ya, mungkin ini adalah yang terbaik bagiku" Gumamku yang akhirnya menutup mata yang artinya aku tertidur.

Maaf jika ada ketidakjelasan

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts
下一章