Finally ...

Gaea tidak mengatakan apa-apa, pikirannya terlalu berkabut untuk mencerna arti ucapan Eryk membiarkan pria itu menjelaskan dan bila ini gurauan lain agar ia tidak bersedih, ia tidak membutuhkannya.

Gaea tidak butuh hiburan, ia butuh sendirian, menenangkan dirinya.

Gaea perlahan mengerti kenapa warna matanya tidak menurun sebab orang tuanya bukanlah orang tua kandungnya. Ia tidak terlalu mempermasalahkannya dulu sebab ibunya bilang bahwa itu adalah anugerah dari Tuhan untuknya sebab mata hijau emerald sepertinya hanya ada dua persen di dunia yang memilikinya.

"Lupakan apa yang aku bilang," kata Eryk tiba-tiba, ia tidak bisa mengatakan ini di saat tidak tepat begini rasanya juga ia terlalu terburu-buru merubah pikirannya—otaknya teringat akan ucapan Sebastian yang kembali memberikan keraguan di hatinya lagi.

Tetap melawan arus atau membiarkan arus membawanya ....

Gaea memutar bola matanya, "Kenapa tidak dari tadi?" tanyanya dingin, "pergi."