webnovel

Akhir adalah sebuah awal yang baru

Sabtu, 20.25.

Kamar Suho.

Ia sedang berbaring di kasurnya sambil menatap langit kamarnya. Saat itu Heechul mengetuk pintu dan masuk ke kamarnya,"Suho... nak eomma masuk boleh ya." dia tersenyum tipis pada sang anak.

"Boleh kok eomma, masuk saja... ada apa?" Suho merubah posisinya jadi duduk.

Heechul masuk lalu ia duduk di pinggir kasur dan menatap lembut putra sulungnya, ia mengelus lembut pipi Suho. "Gwenchana? Katakan pada eomma kalau ada yang mengganjal, katakan saja nak... eomma tidak mau anak eomma sakit dan murung."

Suho tersenyum lembut dan menghela nafasnya,"Aku mau memutuskan pertunanganku dengan Irene, juga memutuskan semua hubungan perusahaan, dan apapun itu dengan keluarganya."

"Bagaimana kalau kamu bicarakan semua dengan appamu dulu ne, biar semua beres." Heechul menggenggam tangan Suho.

"Sana ke appamu, kebetulan appa baru pulang, semangat sayang, jangan murung seperti itu." Heechul mencium kening Suho.

Suho menghela nafas dan memeluk Heechul, lalu ia tersenyum,"Gomawo eomma, aku akan menemui appa dulu." Setelah itu ia pergi ke ruang kerja sang appa. Suho mengetuk pintu ruangan kerja Kyuhyun, setelah ada jawaban ia pun masuk.

"Appa, maaf mengganggu, Suho mau bicara." ucap Suho berdiri di depan meja kerja sang appa.

"Oh Suho, baiklah duduk saja di sofa, tunggu sebentar." Kyuhyun menjawab sambil merapikan berkas yang sedang ia kerjakan tadi, lalu duduk di sisi Suho.

"Appa, sudah tahu tentang masalah aku sama Irene?" Suho menatap mata sang appa.

"Ne appa sudah tahu dari eomma, kalau kamu memang sudah bulat dengan keputusan kamu, appa akan mendukungmu. Lalu bagaimana rencanamu selanjutnya?" Kyuhyun menatap sang anak.

"Selain memutuskan pertunangan, Suho mau memutuskan semuanya appa, hubungan kerja dan lainnya. Kalau mereka berani macam-macam Suho tidak takut." Suho menetapkan keputusannya.

"Kalau pun mereka berani macam-macam, biar appa yang turun tangan. Jadi, kamu tenang aja nak." ucap Kyuhyun lalu ia memeluk Suho.

Membalas pelukan sang appa lalu ia menghela nafas lega,"Gomawo appa."

"Ya sudah, tidur sana, sudah malam." Setelah itu Suho kembali ke kamarnya. Setelah Suho kembali ke kamarnya Heechul pun masuk ke ruang kerja Kyuhyun.

Heechul mendekati Kyuhyun dan duduk di sampingnya,"Chagi... Bagaimana?"

Kyuhyun memeluk Heechul dan mencium keningnya,"Semua akan baik-baik saja chagi, jangan cemas ne."

Heechul menghela nafasnya,"Rasanya aku pengen mengamuk dan melabrak Irene langsung."

sang suami mengusap punggung Heechul,"Tenanglah chagiya, semuanya pasti akan selesai, tenang ne."

Sambil menyenderkan kepalanya di pundak Kyuhyun, Heechul menghela nafas."Semoga semua baik-baik saja."

Mengusap kepala Heechul tiba-tiba Kyuhyun tersenyum jahil,"hmmm.... ne Chagiya." Menatap Heechul lalu ia mengelus pipi istrinya.

Mengangkat kepalanya dan menatap Kyuhyun,"Umh ada apa Kyu?"

"Aku ingin melakukan itu Chagi..." Ucapnya dengan senyuman penuh makna di wajahnya.

"Maksudmu apa Chagi?" Heechul mengernyitkan keningnya.

Menahan tawanya, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Heechul,"Itu loh sayang... hubungan suami istri..."

"YAK!!! Chagi~! aku lag--" Belum sempat Heechul menyelesaikan ucapannya bibirnya sudah diraup oleh bibir sang suami. Kyuhyun menggendong Heechul ala pengantin dan membawanya ke kamar.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

21.11

Kediaman Kim, kamar Tae.

"Tae, ayo sudah malam, sudah waktunya tidur sayang." Kai mendekati kasur Tae.

"Tae belum ngantuk appa, Tae masih mau main." Tae menatap sang appa penuh harap.

"Tapi sayang, ini sudah malam, kan mainnya bisa besok." Bujuk sang appa.

"Appa, Tae kangen mama.. apa mama tidak kangen Tae? Anak lain punya mama, tapi Tae tidak punya." Ucap Tae dengan nada yang sedih.

Kai menghela nafas dan mengusap rambut Tae,"Mama kamu sudah meninggalkan kita Tae, sekarang hanya ada appa, halmeoni, dan halabeoji, maafin papa ne."

Tae menatap sang appa dengan mata polosnya,"Kenapa appa minta maaf, Tae tidak apa-apa kok. Tapi kalau misal Tae mau mama baru boleh kan?"

Kai terkekeh pelan,"Eh? Mama baru? Boleh sih tapi kan papa belum menemukan yang cocok nak."

Tae menatap sang appa lalu dengan polosnya berkata,"Kan ada Sehun noona appa, Sehun noona cantik, baik, dan cocok buat jadi mama Tae."

Kai terkejut dengan ucapan sang anak."Hah?? Sehun? Tae papa saja belum kenal dekat dengan Sehun, bagaimana bisa menjadikan Sehun jadi mamamu nak."

"Kan bisa kenal besok waktu kita main bersama, papa lupa?" ucap Tae lagi.

"Tae, kamu sengaja? mengajak Sehun agar bisa dekat sama appa? Siapa yang mengajari itu padamu?" Kai menatap curiga sang anak.

"Tae nonton drama di tv bareng halmeoni appa." jawabnya polos.

menghela nafas,"Ya sudahlah, kalau begitu Tae tidur sekarang, kan besok kita main."

"Tapi appa, Tae ingin menelepon Sehun noona dulu." Pinta sang anak penuh harap.

"Ini sudah malam loh, bagaimana kalau Sehun noona sudah tidur?" Kai mengernyitkan keningnya.

"Bhuu Tae mau menelepon Sehun noona baru mau tidur!" Ucapnya keras kepala.

"Baiklah, sebentar ne." Kai mengambil telepon genggamnyanya lalu menelepon Sehun.

"Halo, ada apa Kai-sii?" ucap Sehun saat ia menerima panggilan Kai.

"Maaf aku mengganggu, ini Tae tidak mau tidur sebelum meneleponmu, jadi tolong suruh dia tidur." Jelas Kai.

"Baiklah kalau begitu." Kai pun memberikan telepon genggamnya ke Tae.

"Halo Sehun noona.." ucapnya riang.

"Halo Tae sayang, ada apa? kenapa belum tidur hm?" Sehun menelpon sambil duduk di sofa kamarnya.

"Tae ingin mendengar suara noona..." jawabnya.

"Tapi kan besok kita akan bertemu, kenapa Tae tidak tidur saja?" Sehun tersenyum tipis saat membujuk anak laki-laki lucu itu.

"Tae belum ngantuk noona, Tae masih mau main." rengeknya manja.

"Tae harus tidur, kalau besok Tae telat gimana? Nanti kita tidak jadi main dong sayang." Sehun kembali membujuknya lembut.

"Tae mau main besok, unh ya sudah Tae tidur noona... bye bye noona." akhirnya Tae menurut dan memberikan kembali telepon genggamnya ke sang ayah dan ia pun langsung tertidur.

"Gomawo Sehun, kalau tidak begitu Tae tidak akan mau tidur." ucapnya sambil melihat sang anak yang kini sudah terlelap.

"sama-sama Kai, umh, yas udah sampai jumpa besok." Sehun mematikan sambungan teleponnya. Ia tersenyum tipis lalu kembali mengetik, menyelesaikan tugas kuliahnya. Sementara Kai mencium kening Tae dan keluar dari kamar anaknya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

21.25

Kamar Suho.

Suho duduk di sofa santai yang ada di kamarnya, ia duduk sambil menatap ke arah luar jendela, sementara telepon genggamnya ia pegang di tangan kanannya. Menghela nafas lalu mulai mengetik pesan pada Irene dan sekertarisnya Yuri untuk menuntaskan masalahnya.

[Yuri-sii maaf mengganggu malam-malam seperti ini. Saya hanya ingin meminta tolong, tolong persiapkan pertemuan antara saya dan tuan Bae. Hari Senin jam sembilan pagi. Gomawo.]

[Baiklah tuan, apa ini sangat penting?] Yuri membalas sangat cepat.

[iya, ada hal yang harus dibicarakan dengan tuan Bae. Sangat penting.] Suho memijat keningnya.

[Baiklah tuan, akan saya prioritaskan.] Yuri mencatat perintah Suho di catatan miliknya.

[sekali lagi, gomawo. selamat malam dan selamat beristirahat.]

[Sama-sama tuan, selamat malam juga.]

Setelah itu Suho mengirim pesan ke Irene,[Iren... selamat malam.]

[Suho? kenapa baru menghubungi aku sekarang? Kemana saja??? aku kangen, ada apa? Seharusnya kita sering bertemu, kan aku mau bahas tentang kelanjutan hubungan kita, bukannya kita mau menikah, tapi jarang bertemu.] Irene tersenyum licik di kamarnya.

[Aku sibuk, kamu tahu sendiri kan? Aku bukan pengangguran, banyak hal yang harus aku kerjakan, jadi maaf aku jarang mengajak kamu ngedate.] Suho mengikuti alur Irene.

[Unh, iya aku tahu kamu sibuk, tapi aku kangen.]

[Maaf, besok kita bertemu ne, di cafe biasa, jam sembilan pagi bisa kan?] Suho memutar kedua matanya malas.

[Bisa kok, chagi akhirnya kita bisa bertemu. Well, kamu jemput kan? mobilku sedang rusak.]

[Baiklah aku jemput, tapi ingat, jangan terlambat, ya sudah aku mau tidur dulu, sampai besok.] Setelah itu Suho memilih mematikan telepon genggamnya dan bersandar ke sandaran sofa. Setelah ia mulai tenang ia memutuskan untuk segera tidur.

ToBeContinue

Gyesog

Tsuzuku

( ͡°❥ ͡°)(๑'ᴗ')ゞ(*・x・)/(●'▽'●)ゝ

Creation is hard, cheer me up!

Like it ? Add to library!

Astia_Aoicreators' thoughts
下一章