Yoga hanya mengangguk, menanggapi ucapan dari Pak Cipto, untuk kemudian dia memiringkan wajahnya, ketika mendengar suara pintu itu dibuka. Pandangannya sudah tampak samar, kepalanya sudah terasa berkunang-kunang. Tapi, dia tetap berusaha untuk fokus dan tenang.
"Pak, saya kembali membawa Wildan," lapor Hardi saat itu.
Wildan pun langsung tersenyum lebar, mencium puunggung tangan Yoga, kemudian duduk di samping Yoga.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Yoga, mencoba untuk meneliti apakah Wildan terluka atau tidak. Dia bisa melihat ada memar di beberapa titik wajahnya, dan Yoga yakin itu adalah ulah Andrew atau tangan kanannya, ketika Wildan menolak perintahnya. Dan itu karena dia, ya… karena perintahnya yang konyol.
"Baik-baik saja, Om. Aku sehat dan bahagia," jawab Wildan dengan senyumannya, Yoga pun ikut tersenyum mendengar jawaban polos dari Wildan itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者