Mo Yesi malah tidak segera menutup teleponnya. Dari ujung telepon terdengar suara desah. "Aku sekarang merasa sedikit menyesal."
"... Apa yang kau sesali?" tanya Qiao Mianmian
Suara desahan pria itu seolah keluar amat dekat dengan telinganya.
"Aku menyesal mengapa aku begitu baik. Aku seharusnya lebih egois sedikit dan menguncimu di sisiku, dan tidak mengizinkanmu pergi kemanapun. Jika seperti ini, saat aku merindukanmu, aku bisa langsung melihatmu."
"..." Qiao Mianmian terdiam.
"Tidak bisa seperti itu." Begitu tahu Mo Yesi sedang bercanda, jadi Qiao Mianmian juga bercanda dan berkata, "Kalau begitu kau sama saja merampas kebebasan pribadi orang lain. Itu merupakan sikap melanggar hukum."
"Aku tidak keberatan jika harus melanggar hukum demi dirimu."
"..." Qiao Mianmian tidak bisa berkata apa-apa.
"Umm ... Presiden Mo ..." Suara Wei Zheng terdengar lagi dengan begitu lemah. "Semua orang sedang menunggu Anda."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者