Qiao Mianmian hanya bisa terdiam dan sudut bibirnya berkedut. Ia tidak berani memikirkan bagaimana reaksi Qiao chen
"Apa?" tanya Qiao Chen yang kembali terkesiap. "Kau adalah kakak iparku?" tanyanya lagi sambil terbelalak sampai matanya hampir keluar. Ia memandang Qiao Mianmian dengan panik dan kebingungan, seperti anak kecil yang tersesat di persimpangan jalan. "Kakak, sebenarnya apa yang terjadi? Bukannya kakak iparku Kakak Aze? Bagaimana mungkin bisa berubah?"
Ketika Mo Yesi mendengar Qiao Chen menyebut nama Su Ze, wajahnya berubah menjadi muram dan auranya berubah menjadi sangat menakutkan. Qiao Chen langsung ketakutan dan seluruh tubuhnya bergidik ngeri. Qiao Mianmian sangat menyayangi Qiao Chen hingga ia tidak bisa melihat adiknya itu begitu ketakutan. Ia pun langsung melirik ke arah Mo Yesi dan bertanya, "Kenapa kau menakut-nakuti Chenchen? Dia masih sakit. Bagaimana jika dia ketakutan?"
Saat itu, Qiao Mianmian tidak begitu takut dengan Mo Yesi. Mo Yesi melihat Qiao Mianmian yang begitu protektif, seperti melindungi anak sendiri, dan tidak menyetujui pilihannya. "Sebagai anak laki-laki, kau terbiasa begitu malu-malu?"
"Kau yang sangat menakutkan," kata Qiao Mianmia yang terus melindungi Qiao Chen hingga sangat berani membalas perkataan Mo Yesi, "Nyali Chenchen biasanya tidak sekecil itu."
Di tempat tidur, Qiao Chen mulai tersadar dari keterkejutannya. Ia menatap Qiao Mianmian, lalu berbalik dan melihat Mo Yesi yang berada di samping Qiao Mianmian. Ia merasa sulit menerima kenyataan ini. "Kakak, apakah dia benar-benar kakak iparku?"
Begitu Qiao Chen selesai bertanya, ia melayangkan tatapan kuat pada orang yang berada di belakang kakaknya. Qiao Mianmian terdiam beberapa saat, lalu mengangguk, "Mm."
Qiao Chen kembali terkejut. "Lalu, kau dan Kakak Aze…"
Ketika Qiao Chen baru saja menyebut nama Su Ze lagi, kakak iparnya yang menakutkan itu menatapnya lagi. Ia sangat ketakutan sehingga ia hanya sedikit berkata dan takut untuk melanjutkan. Sementara itu, Qiao Mianmian hanya menunjukkan ekspresi acuh tak acuh dan berkata dengan santai, "Aku dan dia sudah putus."
"Mengapa?" tanya Qiao Chen.
Qiao Chen diam-diam melirik Mo Yesi dan tiba-tiba memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Ia merasa bahwa Mo Yesi tidak begitu baik. Pria yang mengaku sebagai kakak iparnya ini jelas tidak sama dengan Su Ze. Mo Yesi jauh lebih tampan daripada Su Ze. Auranya bahkan jauh lebih kuat dan tak terkalahkan sehingga tidak akan pernah bisa ditandingi oleh Su Ze. Jika tidak ada perbandingan, kondisi Su Ze juga sebenarnya sudah sangat baik. Tetapi, jika Su Ze dibandingkan dengan pria ini, perbedaannya begitu kentara seperti langit dan bumi. Satu adalah tuan muda dari keluarga biasa, sedangkan satunya lagi adalah pria dengan kekuatan yang berasal dari keluarga kekaisaran. Sama sekali tidak ada bandingannya.
Kak Mianmian... memiliki dua pacar di saat yang sama! Aku rasa perbuatan seperti itu sangat tidak bermoral, seperti menipu. Tapi, Kak Mianmian adalah kakak kandungku. Jika Kakak benar-benar melakukan hal seperti itu, apa yang harus aku lakukan? pikir pikir Qiao Chen. Saat ia mencoba memulihkan pikirannya dan tidak tahu harus memaafkan Qiao Mianmian atau tidak, tiba-tiba kakak perempuannya berkata dengan dingin, "Aze sudah bersama dengan Anxin."
Qiao Chen terdiam, lalu membelalakkan matanya dengan marah. "Apakah Kakak Aze yang berselingkuh? Kakak Aze benar-benar bersama dengan Axin? Bagaimana bisa mereka memperlakukanmu seperti ini…?"
Wajah Qiao Mianmian tidak menunjukkan ekspresi apapun saat ia menjawab, "Singkatnya, aku tidak akan berhubungan lagi dengan Aze nanti."
"Benar. Nantinya, kakakmu tidak akan lagi berhubungan dengan Aze. Kakakmu hanya memiliki hubungan dengan seorang pria, yaitu aku," jawab Mo Yesi.
Mo Yesi menghampiri Qiao Mianmian dan meletakkan tangannya di bahu perempuan itu dengan lembut. Baik Qiao Mianmian maupun Qiao Chen hanya bisa terdiam. Setelah mengetahui bahwa Su Ze telah mengkhianati kakaknya dan berselingkuh dengan Qiao Anxin, ia tidak lagi sulit menerima kakak iparnya yang tiba-tiba muncul di hadapannya seperti ini.