"Terry!! Terry!!!"
Sudah beberapa kali Lucken mengetuk pintu rumah Terry dan memanggil namanya berulang-ulang. Namun sama sekali tidak ada jawaban dari Terry dan itu membuat Lucken semakin gusar.
"Terry!! buka pintunya Terry!!" panggil Lucken lagi dengan perasaan kesal bercampur putus asa karena Terry tidak juga membuka pintu rumah.
"Di mana kamu Terry?!! kenapa kamu tidak membuka pintu rumah? apa suaraku kurang keras hingga kamu tidak mendengarku?!" tanya Lucken dalam hati sambil meremas rambutnya.
Dengan perasaan semakin kesal Lucken mencoba lagi mengetuk pintu rumah dan memanggil nama Terry dengan suara yang lebih keras.
"Terry!!! Terry!! cepat buka pintu Terry!!" panggil Lucken dengan suara sangat keras semakin stress karena Terry tidak keluar juga dari dalam rumah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者