Gina dan Patrick berteriak dengan kompak pasca mendengar perkataan Julian.
"Jangan jadi pengecut, Julian. Memangnya dengan kau mati semua masalah akan selesai? Tidak bodoh!! Masalah baru justru akan datang, kapan kau akan berubah? Kenapa masih saja sebodoh ini,"hardik Patrick kesal. "Kau tidak tahu bukan kalau ada orang yang sudah mencoba membobol brankas peninggalan kedua orangtuamu?"
Kedua mata Julian membulat sempurna. "A-apa kau bilang?"
"Nah apa aku bilang, kau memang bodoh, Julian. Oh Jesus... kenapa aku ditakdirkan punya teman seperti ini?"ucap Patrick dengan kesal.
"Patrick, cepat katakan lebih rinci. Apa maksud dari ucapanmu tadi?"
Setelah menarik nafas panjang akhirnya Patrick menceritakan hal besar yang baru ia temukan di emailnya pada Julian.
"Kau yakin?"tanya Julian serak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者