Hubungan itu seperti kaca. Jika sudah pernah pecah, tidak akan pernah bisa menjadi utuh lagi. Itulah yang saat ini Rana rasakan. Ia merasa hubungannya dengan Gathan sudah berubah, benar benar berubah. Kencan satu malam tak berhasil membuat pecahan kaca itu kembali utuh. Senyum palsu tidak dapat menutupi rasa kecewa yang mendalam.
Dan itu di mulai seminggu setelah kencan mereka di bawah langit berbintang sembari makan martabak. Manisnya martabak tak membuat rumah tangga mereka menjadi lebih manis. Justru yang terasa hanyalah hambarnya adonan tanpa toping apapun. Bagian yang sangat tidak disukai oleh Rana.
"Pagi, Sayang," sapa Rana saat menyiapkan sarapan pagi untuk Gathan. "Aku bikinin bekal buat kamu, ya?" tanyanya kemudian.
"Nggak usah, Na," sahut Gathan cepat. "Hari ini aku ada meeting di luar kantor, jadi mau makan siang sekalian," imbuhnya kemudian.
"Oh, ya udah," gumam Rana. "Kalau gitu kamu sarapan..."
"Aku berangkat, ya," pamit Gathan mencium kening Rana sekilas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者