webnovel

_24_

Setelah tiga hari berturut-turut, akhirnya waktu penentuan tiba.

Gadis pirang dengan kedua mata birunya yang mematikan hanya berdiri menatap raja iblis yang kini mengambil posisi di tempat duduknya.

"aku tidak akan berbelas kasih gadis hakim. maupun kau ataupun pria itu yang menang. kau tau kan apa yang terjadi kalau kau kalah?"

gadis itu hanya nenatap datar, tidak ada ekspresi takut atau apapun diwajahnya. hanya ada kedua mata beku dan wajah pucat serta bibir yang hampir tidak pernah digerakkan disana.

"tentu saja, mereka akan mati. dan aku tidak akan melepaskan jabatanku disini. aku akan mengalahkan nya"

"baguslah, kalau kau mati aku yang akan repot. yah meskipun aku sama sekali tidak peduli jika kau mati. karena pria itu bisa menjadi penganti mu selanjutnya"

gadis itu tetap menatap maklhuk besar di depannya. ia sudah terbiasa melihat nya sehingga ia sama sekali tidak takut.

"tidak akan kubiarkan, biar dia lihat apa kekuatan gadis hakim sebenarnya" seru gadis itu berbalik hanya ada rambut pirang panjang yang bergoyang sebentar disana.

benar mitsuka memiliki kekuatan yang hampir sama dengan dirinya. dia tidak boleh membiarkan anak itu mengambil posisinya. posisi yang akhirnya ia dapatkan.

meskipun itu akan membosankan untuk Beratus tahun kemudian . itu sama sekali tidak masalah. ia tidak ingin mati dan tidak ingin melepaskan keberadaan nya di wilayah ini.

kalau tidak ia akan benar benar melihat dunia kematian yang sebenarnya. yang tentu saja dia tidak akan bisa melihat penderitaan manusia yang menjijikan itu disini.

_

_

_

mitsuka perlahan bersiap, dia memakai mantel dingin. perlahan ia menatap ke arah ibunya yang sedikit khawatir..

"kau akan pergi berapa lama,?" tanya ibunya dengan cemas.

"tidak tau. selama itu ibu jangan melakukan penyelidikan. aku akan membantu ibu"

"tapi, bukankah kau akan capek saat pulang nanti. lagipula kemana kau akan pergi?" tanya ibunya lagi.

mitsuka hanya tersenyum lirih. kemudian mengecup tangan ibunya untuk berpamitan.

"tidak akan lama. mungkin bersama kekasihku?" seru mitsuka sedikit tertawa.

ibunya memukul kepala mitsuka kemudian ikut tersenyum lagi. hanya senyuman ibu yang membuatnya selalu kuat.

"aku akan kembali ibu" seru mitsuka perlahan menutup pintu.

jika ia kalah dalam permainan itu, maka ibu benar benar akan seperti mayat hidup. aku tidak akan membiarkan ibu seperti itu dan aku akan menang.

akan kubawa Mitsuki kembali ke dunia manusia. benar kata mistuki aku hanya ingin menebus rasa bersalahku.

aku tidak ingin dia tertangkap dan aku tidak ingin dia ditemukan oleh ibu. ini sangat mendesak dan merupakan permainan paling menegangkan yang pernah ia lakukan.

aku akan menang..

_

_

_

_

gadis itu terdiam. ia melihat pria itu berjalan perlahan. setelah masuk ia sedikit membuka mantelnya. melihat Mitsuki dengan tatapan serius..

"kau sudah siap?" tanya pria itu yang hanya di jawab dengan anggukan sang gadis.

kemudian gadis itu berjalan kedalam. menghadiri tempat aula permainan yang biasanya dihadiri oleh manusia lain.

kali ini ia menjadi pemain dan raja iblis itu akan menjadi hakim. aku menatap keatas. makhluk yang sangat besar dan tidak berperasaan..

dia tidak akan terlalu bersedih jika gadis itu kalah. karena jika kalah maka adiknya yang akan menjadi penganti.

oleh karena itu ia harus menang, agar ia tidak bisa dilepaskan dari tempat ini. tempat dimana tidak akan ada manusia menjijikan tertawa senang..

dimana gadis itu bisa melepas rasa bosan. dan dimana ia bisa berbahagia dengan hanya menjadi orang yang melihat mereka dari atas.

"permainan dimulai" seru raja iblis itu hanya menatap dengan kedua mata merah yang besar.

gadis itu menatap kesamping yang hanya ditanggapi dengan wajah serius dari mitsuka. pria itu memang sangat tampan tetapi mitsuki sama sekali tidak tertarik.

"aku akan menang kakak"

"...coba saja"

_

_

_

_

下一章