webnovel

Mengerti Apa Yang Harus dilakukan

Tiba di rumah, Sandra menyambut Vina. Ia malakukan tugasnya dengan sangat baik. Saat ini aku sedang tidak ingin bicara denganya. Aku langsung masuk ke kamar untuk mendinginkan kepalaku. Duduk di ranjang dan menyandanrkan kepalaku.

Mengapa pria seperti Hansel selalu berhasil membuat semua wanita melakukan apa yang mereka inginkan? Bahkan Vina pun lebih memercayainya dari pada aku. Andai kata Vina memberitahuku, aku akan membantunya dan membawanya ke tempat yang lebih aman. Kecerobohan menuntunnya kepada pria yang salah.

Sudahlah, apapun itu hati memang tidak bisa ditipu. Biarakn dia memlikih dan menanggung semua akibat yang ditimbulkan karena pilihannya itu.

Aku bangkit dan mencuci muka. Melihat banyangan diriku di cermin. Sepertinya waktu berlalau begitu cepat. Aku harus memenangkan guggatan kelompok yang menyeretku ke meja hijau. Aku harus bisa membuktikan diriku tidak bersalah dan tidak terlibat dengan pembunuhan terhadap klien Sleep and See.

Aku tidak melakukan ini demi diriku sendiri. Tapi demi banyak orang yang bekerja di perusahaan itu. Luke memberitahuku jika sampai aku kalah, maka ini akan berdampak kepada ekonomi secara global. Mengingat Sleep and see termasuk salah satu perusahaan besar di dunia. Hamper setiap negara memiliki cabang Sleep and See.

Covina Ven, berikutnya kaulah sasaranku. Aku akan menjauhkan Hansel darimu sejauh mungkin. Agar kau tidak bernasib sama seperti Georgia. Andai aku bisa menyelamatkan Georgia ,ia tidak perlu mengalami semua hal ini. Ia tidak perlu menderita hidup bersama seorang kriminal.

Telepon di samping kamarku berdering.

"Sandra?"

"Lux, aku akan beristirahat. Sidik jadi Vina sudah aku setting sehingga ia bisa masuk ke kamarmu. Apa ada yang kau perlukan lagi?"

"Tidak, terimakasih. Selamat malam"

"Satu lagi, mulai besuk aku akan meminta Chris menjadi chef. Aku tak terlalu bisa memasak untuk kalian."

Sandra mengakhiri panggilan ini. Ia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Seolah ia mengerti apa yang ada di benakku. Tidak mudah menemukan seseorang sepertinya. Yang bukan hanya baik, tapi cerdas mengerti situasi dan kondisi.

Sidik jari Vina sudah terseting. Apakah ia akan datang ke kamarku? Mustahil. Ia bukan tipe orang yang akan datang dan meminta maaf atas apa yang terjadi. Yang ada di benaknya adalah. Apa yang ia ingin lakukan. Ia seperti seorang ratu es, yang bahakan tidak peduli dengan masa depananya. Ia tidak perduli pada dirinya sendiri.

Aku mematikan lamu danberbaring mencoba menghentikan diriku dari kemarahan emosi terhadap Vina. Jika sebelumnya banyak yang menawarkan diri untuk menjadi Georgia, Vina bahkan tidak tertarik padaku. Apakah ini karma? Karena aku tidak bisa membuat Georgia bahagia bersamaku?

Bukankah bahagia adalah suatu definisi semu yang berbeda pada setiap orangnya? Mungkin mencari tahu adalah hal yang bisa aku lakukan saat ini.

"Halo, Luke?" kataku menelepon Luke pagi-pagi buta.

"Lux? Anda tidak tidur lagi tuan?" tanya Luke. Ia seperti sedang sangat mengantuk dan terpaksa bangun karena panggilan dariku.

"Aku ingin tahu semua hal tentang Vina. Tolong jangan lewatkan satu hal pun."

Ada jeda beberapa detik sebelum Luke menjawab. "Aku mengerti, aku akan menyampaikan semua nya pada Anda dalam waktu dekat. Termasuk beberpa orang yang pernah dekat denganya. Aku menemukan sesuatu yang menarik."

"Apa itu?"

"Saya belum bisa memberitahukannya. Masih belum ada cukup bukti. Aku kan menginformasikannya, segera setelah bukti ada ditangan saya."

Tak ingin mati penasaran. Aku mengahiri panggilan ini. Mencoba memejamkan mata kembali. beberapa jam lagi matahari akan segera terbit. Satu jam saja berharap bisa tidur dan melupakan Vina.

Semakin di coba semakin sulit. aku putuskan bangkit dan keluar mencari udara segar. Aku mengenakan kimono tidurku dan membuka pintu.

"Vina? Apa yang kau lakukan di sini?"

Wanita ini berdiri di depan kamarku. Wajahnya memerah. Apa yang terjadi? Matanya terlihat begitu sembab seperti habis menangis.

"Ia mendekatiku dan berbisik".

Mataku terbelalak mendengar apa yang ia ucapkan. Ia benar-benar dalam pengaruh kuat sebuah obat. Dari apa yang terlihat, bisa kuperkirakan ia telah berusaha keras untuk bertahan sebelum akhirnya memutuskan menemuiku.

"Tenanglah, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk menetralkan semua aroma terapi yang kau hirup di kamar."

Astaga, Sandra apa yang kau masukkan di aromaterapi di kamar Vina.?

Saat aku hendak mengambil kunci, Vina mengikutiku. Ia memegang tanganku dan menggeleng. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku meletakkan kembali kunci mobil. Mengunci pintu, mematikan lampu dan memeluknya untuk beberapa saat.

Ia menangis dan aku tahu apa yang harus aku lakukan berikutnya.

下一章