Dari luar kamar Qu Tan'er, terdengar suara isakan bahagia, salah satunya adalah dari Jingxin. Orang-orang di luar juga mengetahui bahwa Nyonya Pangeran Kedelapan itu telah sadar dan menyebabkan keributan.
Sedangkan, dua orang yang berada di dalam kamar masih berpelukan erat, seakan-akan waktu tidak cukup. Tidak berapa lama kemudian, Mo Liancheng membelai telinga Qu Tan'er, lalu berkata dengan pelan, "Aku tidak akan membiarkanmu mati. Sampai dunia akhirat pun, aku akan mengejarmu."
"Baik," jawab Qu Tan'er sambil tertawa.
"Tunggu sampai kamu sudah 70 atau 80 tahun, aku juga akan menemanimu ke sana."
"Anu…" Qu Tan'er tampak agak tidak puas. "Apanya yang 70 atau 80 tahun? Aku masih ingin hidup seratus tahun."
"Oh begitu, kalau begitu seratus tahun nanti, kita..."
"Hahaha!"
Keduanya pun bercakap-cakap dengan tenang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者