webnovel

38.

Mereka berhenti di perbatasan kota yang menyajikan latar pegunungan batu dan jalan berkelok. Kanan-kiri dipenuhi oleh semak dan bebatuan, lebih jauh lagi ke kanan, ada jurang yang dalamnya tidak pernah mau mereka kira-kira. Sepertinya cukup dalam untuk menuntaskan rasa penasaran mereka terhadap kematian.

Para polisi lamban itu sudah menyusul mereka, membuat suara bising dengan sirine dan derap sepatu boots. Semua mengarah pada satu objek yang sama, sebuah van hitam dekil yang terparkir sembarangan di pinggir jalan.

Barga mengawasi keadaan sekitar van itu. Tidak ada tempat untuk bersembunyi, kecuali semak-semak liar yang mulai layu dan angin musim gugur yang memperburuk kondisi tanaman menyedihkan itu.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章