webnovel

Kedua Vampir Itu (1)

Nine menatap tidak percaya ke arah sosok vampir tampan di depannya itu. ia tidak menyangka Bem sama akan menyusul nya sampai kesini. Rasa hangat menyelimuti nine. tetapi dengan segera ia teringat dengan perintah Bem sama, bahwa ia sama sekali tidak mencintai nine. Nine merubah wajah nya tetap datar, ia mendorong tubuh Bem sama untuk menjauh.

"Untuk apa kau kemari Bem sama, bukankah Anda sudah mengusir saya?" , seru nine dengan nada sangat dingin dan ketus seperti saat pertama ia bertemu dengan bem sama. Bem sama menatap nine. Ia masih sangat tampan..

"Nine.. ingatan ku sudah kembali, aku kesini untuk mendapatkan mu kembali, dan maafkan aku nine", seru Bem sama.

Vampir tampan itu menatap ke arah nine. Ia salah telah mengusir nine hanya karena ia sama sekali tidak mengingat masa lalunya. ia sangat mencintai nine, ia sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun sebelumnya, dengan kedatangan nine. perasaan perasaan aneh mulai bermunculan.

Nine memiringkan kepalanya, rambut merahnya turun menutupi setengah wajahnya. nine menggerakkan bibir mungilnya itu dengan perlahan.

"Bem sama, aku tidak mencintaimu, bukankah kau sudah pernah bilang?, ini hanya sekedar 'obsesi', jadi ini bukanlah cinta. Bem sama juga tidak membutuhkan ku.., permisi" , nine membalikkan tubuhnya. berjalan perlahan menuju arah sebaliknya. Hatinya sakit tetapi ini adalah sebuah kebenaran. Bem sama sudah mengatakan nya seperti itu, ia tidak mungkin mencintai Bem sama.

lalu semua perasaan yang dirasakan ini apa?, kalau bukanlah cinta?, nine mengigit bibirnya menahan agar dirinya tidak berbalik dan memeluk sosok yang sangat ia rindukan itu.

Bem tidak menyerah. ia terus berlari dengan cepat mengikuti arah jalan nine. tetapi nine menepisnya dengan kekuatan nya. Ia menatap Bem dengan tatapan ketus penuh kebencian. Bem terdiam, menunggu nine perlahan menghilang dari hadapan nya.

Bem terdiam dalam keheningan, angin mulai bersepoi. membuat rambut hitam pendek nya berkibar. Bem menyipitkan matanya, ia menatap dengan kedua bibir pucatnya itu...,"Nine"

.

.

.

.

.

Seperti dugaan Bem tidak mengikuti nya, itu sudah pasti. Nine berjalan masuk ke dalam rumah. Ia duduk ditepi jendela. kali ini ia melipat kedua tangan dan menenggelamkan kepalanya di antara bantalan tangan itu. Ia tidak punya hati, tetapi kenapa rasanya hatinya sangat sakit. Ia juga tidak punya suhu badan,nine bisa merasakan badannya memanas.

Kenapa ia menyusul nine sampai kesini?, ingatannya sudah kembali?, tetapi bukankah Bem sama sudah memerintahkan nya untuk tidak kembali lagi. Bem sama hanya mengatakan cintanya ini hanyalah sekedar obsesi .

tetapi apa itu 'obsesi', nine tidak mengetahui itu. ia hanya ingin memiliki Bem sama sepenuhnya untuk dirinya sendiri. jika pun Bem sama dekat dengan perempuan lain, ia akan membunuh perempuan itu hingga binasa. jika pun Bem sama dekat Dengan pria lain, ia juga akan melakukan hal yang sama.

apa itu disebut 'obsesi'..?, nine menaikkan kepalanya perlahan. menyembunyikan sebagian wajah pucatnya dalam lipatan tangan. melihat kelopak bunga mawar yang perlahan berterbangan. awal kisah cinta nine dengan Bem sama. kejadian di kebun itu , itu adalah awal di mana nine akhirnya merasakan cinta.

.

.

.

.

.

Di suatu tempat. dimana terdapat banyak bunga bunga bermekaran disekitarnya. Pria tampan itu duduk di hamparan bunga bunga itu. melihat berbagai bunga yang bermekaran disana. Bem menarik salah satu kelopak bunga mawar yang tengah berterbangan. ia ingat betapa cantiknya nine di tengah bebungaan ini. Betapa indahnya rambut nine seperti bunga mawar berduri ini.

nine adalah harta berharga nya, harta berharga yang tanpa sadar mulai mengisi kehidupan kosong Bem. Dimana Bem mulai merasakan cinta, sama seperti arti dari bunga mawar merah ini. 'Cinta', jika pada saat itu Bem tidak mengalami lupa ingatan.

akankah ia mengusir nine?, tidak itu tidak akan terjadi. itu adalah dirinya yang dulu. Dirinya yang kejam dan tidak berperasaan. Merasa semua orang disekitar sama sekali tidak berharga. Terapi nine, dia berbeda. Entah sejak kapan nine menjadi sangat berharga, kehilangan nya sama seperti kehilangan diri sendiri.

senyuman nya, rambutnya, bibir manisnya dan juga bibir pucatnya. Bem mengerakkan tangan nya mengelus perlahan bagian kanan wajahnya. membiarkan rambut hitamnya perlahan tersibak dengan rapi.

"Nine, maafkan aku.. biarkan aku memiliki mu... sekali ini saja dan aku tidak akan pernah melepaskan mu"

.

.

.

.

.

.

下一章