webnovel

Final Season....Pertemuan (1)

Sudah lama sejak kepergian nine dari kediaman Bem Sama. Kira kira sudah sekitar beberapa tahun sejak kejadian pengusiran itu. Nine masihlah tetap nine, tetapi kini wanita vampir itu terlihat lebih dingin dan postur tubuh nine masihlah tetap sama, ia tidak akan pernah menua.

Nine melihat ke arah jendela, sudah lama sejak ia memikirkan tentang Bem sama, cinta pertama nya itu. Bem sama sudah mengusirnya, ia sama sekali tidak membutuhkan nine lagi. namun, nine masih tidak dapat melupakannya. Hanya satu orang itu saja, hanya satu orang itu saja yang bisa membuat hati nine menghangat. Bem sama adalah segalanya, segala gala nya.

Nine masih ingat saat pertama kali menginjakkan kaki ke dunia manusia ini. Kabur sejauh jauhnya dari kediaman monster dan vampir itu. Disini ia bertemu dengan perkampungan Manusia. mereka menyambut nine dengan gembira dan mengajak nine untuk tinggal bersama. Mereka tidak tau bahwa nine bukanlah bagian dari spesies mereka. tetapi jika ia menolak, pasti mereka akan curiga. Disini manusia yang lebih berkuasa.

Nine berusaha terlihat biasa saja, meskipun ketika mereka bergerombol mengelilingi nine, memasang wajah gembira menjijikan itu. Rasanya sangat menjijikan hingga nine hampir saja hendak membunuh maklhuk rendahan itu jika saja ia sedang tidak berada dalam perkampungan manusia.

Nine memasang wajah datar, Kedua bola mata merahnya , nine memasang senyum tipis agar tampak senatural mungkin di hadapan mereka. Mereka semua terpesona. jika saja Bem sama memandangku seperti ini, mungkin nine akan merasa senang. tetapi ditatap seperti ini oleh para spesies kotor seperti ini. ini benar benar penghinaan!,

_

_

_

_

Nine duduk di jendela, memandangi area sekitar. Sungguh manusia adalah mahluk yang serakah. Ini adalah perkampungan paling jauh yang pernah ia temui. Disini tidak terlalu banyak penduduk dan mereka semua terpencil. Masih terdapat pegunungan asri dan berbagai tanaman langka di sekitar.

"Mawar, apa kau sedang melihat jendela?" tanya seseorang. Nine memiringkan kepalanya memangku dagunya dengan satu tangan. Namanya disini adalah mawar, nama samaran.

"tentu saja, apa kau membawa Makanan ku?" tanya nine lagi. Manusia bersurai hitam panjang itu mengangguk, ia memberikan sebuah kantong darah sapi pada nine. Hanya manusia ini yang mengetahui diri nine yang sebenarnya. ia membantu memberikan makanan pada nine. Namanya adalah Ruri, tentu saja ada batasan dimana ia tau tentang diri nine. Ia hanya tau bahwa nine adalah seorang vampir yang membutuhkan darah dan tidak bisa menua. hanya itu, nine tidak akan membiarkan manusia sekalipun mengetahui identitas nya.

"Mawar, apa kau yakin kau terus disini, mereka akan curiga jika mendapati kau sama sekali tidak menua", seru wanita berumur 12 tahun itu.ia masih sangat cantik dengan kulit lebih berwarna dan juga kedua mata hitamnya itu.

"Tenang saja Ruri, jika mereka mulai curiga, aku akan pergi dari sini"

"Mawar, apa kau yakin?", Ruri memandang teman barunya yang datang beberapa tahun ke desa nya itu. Nine masih berwajah datar dan sama sekali tidak merubah ekspresi nya sama sekali. Ruri jarang sekali atau bahkan tidak pernah melihat ekspresi lain dari gadis ini. Seolah ia adalah sebuah boneka atau patung cantik.

"Tentang apanya?"

"Apa ...kau tidak kesepian?, nine melihat ke arah Ruri. kesepian?, tentu saja ia kesepian , itu semua karena ketidakhadiran Bem sama ,sejak ia menyelamatkan nine dan sejak nine mulai merasakan rasa cinta itu. Nine sudah memutuskan akan Selalu bersama Bem sama. tetapi tujuan hidup nya itu pupus. Nine kembali menjadi nine yang dulu. Tanpa cinta, kejam dan sama sekali tidak berperasaan.

"Tidak, tidak usah khawatir Ruri. aku tidak apa apa", seru nine. Ia menatap sosok manusia satu satunya yang menemaninya selama ia mendarat di dunia manusia ini.

.

.

.

.

.

Nine masih dalam posisi yang sama. duduk di samping jendela. memangku dagunya memperlihatkan wajah cantiknya yang tampak sangat muda itu, perlahan rambut merah yang di geraikan nya itu berterbangan karena angin segar dari jendela itu. Nine sangat cantik, bisa dibilang lebih cantik dari siapapun di desa ini. Mereka menyebutnya desa "Bunga", karena banyak tanaman dan bebungaan cantik yang tumbuh di sekitar desa. Desa bunga ini masih sangat asri dan terpencil. Mereka hidup dengan sederhana, itu membuat nine tidak perlu terlalu khawatir.

Ia masih bisa menyamarkan warna kulitnya yang sangat pucat dengan penyakit, dan ia lebih suka menyendiri di dalam rumah dengan alasan penyakit "Anemia" nya itu. Ruri akan membawakan nya darah dari hewan setiap hari. Itu cukup enak, Ruri bersedia merawatnya, ia memang sangat baik.

Oh ya selain itu. Semua penduduk desa disini lebih banyak pria dari pada wanita. Wanita yang ada di desa ini kebanyakan tidak secantik mereka berdua. Sebelum nine datang, Ruri adalah gadis tercantik disana. sekarang saat ia datang. Nine menjadi yang paling tercantik terlebih lagi, nine akhirnya tinggal di rumah ruri yang lebih terpencil disana. Hanya ada nine dan Ruri disana. sehingga tidak masalah jika ia meminum darah sebagai cemilan disana.

berbicara tentang kecantikan, nine, dan Ruri sering sebut sebagai mawar desa. Nine adalah gadis tercantik disana. dengan paras cantik elegan dan jarang berekspresi. Sedangkan Ruri sangat manis dengan wajah baby face dan juga sangat ceria. Keduanya sama sama tidak mempunyai keluarga ataupun ketertarikan pada siapapun. Ruri sudah lama single, dan nine sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan dengan manusia menjijikan itu.

Meskipun Ruri sudah sering membantu nya. itu masih tidak terpungkiri bahwa Ruri tetaplah gumpalan daging hidup yang sangat menjijikan dan sangat rendahan. Nine merindukan bem sama, setiap harinya ia berharap dapat melihat tuan vampir nya itu. itu tidak mungkin kan?, Bem sama tidak pernah mencintai nya, dan ia harus melupakan perasaan ini. Jika pun suatu hari nanti Bem sama mendapatkan ingatannya ia tidak akan kembali mencintai Bem sama.

Ah..Bem sama..aku benar benar merindukan mu..

.

.

.

.

.

下一章