webnovel

Wanita Menawan (2)

Aku menatap ke sebelah tampak gadis manis berambut merah. Matanya tidak lagi sinis melainkan sedikit menunduk setiap aku melihat ke arahnya.

Aku tidak mengerti kenapa ia bisa berubah seperti itu. Raut wajah yang tidak pernah kulihat.

Dan raut wajah itu benar benar cantik sekali, tidak seperti kakak ataupun Rui yang dikenal sangat cantik.

Nine..lebih cantik dari itu..

_

_

_

Aku mengetuk pintu, dan tidak lama seseorang muncul. Seorang vampir perempuan dengan wajah biasa berambut berantakan.

"Oh bem , kau tampak lebih tampan dari yang kudengar, dan dia.."

Sudah terlalu sering aku mendengar orang memuji ketampanan ku, itu membuatku terbiasa dan tidak merasakan apapun.

Aku menatap kesebelah. Pelayan itu menundukkan kepala dengan hormat dan menatap ke arah wanita itu sambil tersenyum tipis.

"Saya adalah pelayan Bem sama, salam kenal nyonya" seru nya dengan hormat.

Kemudian kami pun segera masuk, disana merupakan rumah yang sangat sederhana.

_

_

_

aku menatap datar ke arah pelayan itu dan perempuan muda itu berbicara bicara santai.

Aku baru tau..dia bisa berbicara selain pekerjaan kepadaku. Aku menatap diam diam, memandangi mulutnya yang bergerak perlahan .

Deg

aku Teringat senyuman pertama yang kulihat, senyuman yang sangat manis dan serasi dengan wajahnya.

Sejak saat itu ia tidak pernah tersenyum lagi, apa yang aku pikirkan?, senyum bukanlah sesuatu Yang luar biasa bukan?

_

_

_

Srek, pelayan itu menunduk dan aku ikutan berdiri. Sekarang saatnya kami pergi. aku sudah menyelesaikan investasi dan sekarang akan bergegas pergi.

_

_

Aku menatap ke sebelah tampak gadis itu yang sedang berjalan dengan postur tegap dan sopan.

Rambutnya berwarna merah menyala yang diikat dengan sangat elegan. Kedua matanya yang besar memandang ke arah jalan .

Dan mulutnya yang kecil yang selalu tertutup rapat.

_

_

"ternyata kau bisa juga berbicara seperti itu?" seruku memandangnya.

Dia berhenti berjalan dan menatapku dengan tatapan bingung.

"Tentu saja, saya juga seorang vampir biasa" jawaban yang berbeda, jawaban yang unik.

"Kau juga harus berbicara seperti itu kepadaku" seruku lagi. Berhenti lalu menatapnya dengan kedua mata merahku.

"Kau adalah tuanku mana mungkin aku bisa berbicara lancang seperti itu" serunya lagi menolak.

Srek..

aku mendekati lalu memegang ujung bibirnya, bibirnya begitu kecil dan manis.

"kalau aku bukan tuanmu, kau akan berbicara seluasa itu denganku kan?"

tanyaku menatap bibirnya.

Bagaimana aku bisa membuat bibirmu tersenyum seperti waktu itu..

"Hihi" aku beralih, membulat kan mataku saat menatapnya. Dadaku berdetak semakin cepat. Rambut coklat ku perlahan bergoyang karena angin yang bersepoi pelan.

_

_

_

Wajah manis itu berona merah dengan rambutnya bergoyang perlahan di tengah bunga sakura yang berjatuhan.

"Sekarang kau adalah tuanku, bagaimana sih kau aneh Bem sama" serunya lagi, melebarkan senyum yang sangat manis.

Deg

Deg

Kau hanyalah seorang pelayan, kau hanyalah gadis biasa yang kutemui saat bertugas.

Bagaimana bisa...aku terpesona dengan raut wajahmu saat ini. Raut wajah yang selalu terlihat bengis dan liar, sekarang lagi tersenyum dengan manisnya.

Apa salahnya..dengan diriku?

Kau benar benar wanita yang sangat cantik, sangat menawan, dan membuatku mulai merasa aneh.

_

_

_

下一章