webnovel

Kekacauan Keluarga Vampir (1)

Aku menatap dengan tatapan mata datar, kepada rumah utama.

Kakak ku sudah memberikan kemudahan dalam kerjanya saat ini. sekarang ia pasti sedang membunuh ibu.

Yah aku sama sekali tidak peduli .

_

_

_

Aku mendekati tempat ayah. Sosok vampir berambut cokelat yang menyala.

Dia menatapku dari dalam dengan senyum tipis di wajahnya tampan.

"Bem, kau sudah mendapatkan ingatanmu kan" kata vampir dengan ras terkuat tersebut.

"Seperti yang kau bilang" seruku dengan nada datar.

Deg

Deg

Srek

aku menyerahkan sebuah surat disana. sudah waktunya ayah akan terbunuh.

"Surat pewaris, kau kira aku akan mati ?" serunya menatap dengan raut wajah masih seperti biasa.

"Tentu saja , aku membutuhkan tanda tanganmu untuk surat ini"

"Hah, tentu saja tidak Bem. Kau benar benar menganggap remeh ayah" seru vampir itu.

Srek

Tiba tiba dia jatuh. Aku menatap dengan wajah datar. Dengan mata dingin sedingin es.

"Sa.. sakit" serunya pelan. Karena kotak hitam itu bisa dengan cepat menghisap daya hidup seseorang.

Ibu memodifikasi nya sehingga ia akan menyerang ayah pada bagian dalamnya. Tanpa melakukan apapun ayah akan tersiksa.

"Selamat tinggal ayah" seruku menunduk. Dengan wajah tampan khas ayah aku mengarahkan tanganku ke dadanya.

Vampir akan mati jika diambil jantung nya , jantung adalah sumber kehidupan para vampir.

Dia menatap ku dengan raut wajah kesakitan. Ayah tidak lah pintar sekarang ia terlalu memikirkan kekuasaan dan kekuatan.

Ayah sekarang benar benar adalah orang bodoh yang rakus akan derajat.

_

_

Aku menatap dengan tatapan datar. Aku Sama sekali tidak kasihan melihat ayah yang bergeliat kesakitan.

"Ka..kau anak kurang ajar" seru ayah pelan.

"Benarkah?, ayah mengambil ingatanku sekehendak hati tenang aku akan segera membuat ayah tidak lagi Menatapku seperti itu"

Sosok ku yang hanya tenang, bahkan saat melihat sosok ayah yang mulai melintang lintang kesakitan.

Aku mengabaikan semua memori masa kecil pada dulu. Tidak ada yang berguna, aku akan membunuh ayah dan ingin segera menjadi pewaris.

Dengan begitu aku akan bisa.., bertemu nine.

_

_

SREK

aku membiarkan cipratan darah membasahi lantai. aku merasakan jantung yang masih berdetak hangat.

Walaupun aku baru pertama kali memegang jantung . Aku sama sekali tidak merasa takut. Aku memperhatikan jantung itu hingga berhenti berdetak.

Lalu menatap sosok ayah yang mulai tidak bergerak.

"Nine.. tunggu lah aku" seruku dengan sangat tidak berperasaan nya aku mengarahkan jantung itu ke lantai.

BRAK

seketika jantung itu kuinjak dan perlahan berubah menjadi serbuk hitam dan ayah menghilang.

Sekarang aku hanya perlu membunuh satu orang lagi. Tidak akan kubiarkan siapapun mengangguku.

Mereka sudah membohongi ku, pasti nanti suatu saat mereka akan kembali membodohiku.

Makanya sebelum saat itu aku akan membunuh mereka. Toh hanya sebuah keluarga.

Tidak lah terlalu penting, karena mereka sejak awal bukanlah seseorang yang kusayangi.

_

_

_

_

下一章