webnovel

Ibu Tuan Vampir (2)

Aku sama sekali tidak mencintai siapapun karena tidak ada yang memberikan cinta itu padaku.

Aku selalu dianggap sebagai vampir terbuang karena terlalu penakut untuk melakukan sesuatu.

Suamiku memungut ku hanya karena cantik dan melihat betapa lemahnya diriku. Bisa dibilang derajat ku sama seperti pelayan.

_

_

_

Aku terbangun di sebuah ruangan. Tampak anie sedang memandangku. ia tersenyum senang saat melihat ku bangun.

Aku masih gemetar, dan Anie melepaskan ku. Kami terdiam beberapa saat.

"Ba.. bagaimana kemarin?" tanya ku gemetar. Aku dan Anie tidak pernah berbicara satu sama lain. Rasanya mulutku pegal karena seumur hidup hanya bungkam dan mengatakan ya atau tidak.

Anie membawa sebuah kotak berwarna transparan ia tersenyum kecil..

"Aku diberikan kepercayaan oleh ayah untuk menyimpan ingatan ini"

"..ingatan?"

"Benar, ingatan Bem Chan. Dia sudah tau tentang keinginan ayah. Pasti Bem Chan akan menghentikan dirinya, Bem merupakan pewaris yang sama berbakat nya dengan ayah"

"Bem....karena aku.., aku seharusnya tidak melakukan itu" seruku gemetar.

Selalu saja menyebabkan masalah. Aku gemetar ketakutan dan menangis. Sekali lagi sosok Anie memelukku dengan hangat.

Padahal vampir sama sekali tidak memiliki suhu.

_

_

"A..aku ingin membunuhnya" seru ku pelan. Aku takut memberitahu kan niatku. Aku sudah lama disiksa oleh nya.

cukup, aku ingin hidup!!

Anie hanya tersenyum, anak perempuan yang pertama kali menyayangi ku.

"Aku akan mendukung mu ibu, untuk membuktikan betapa sayangnya aku dengan ibu..aku juga benci ayah"

"An..ie" nafasku bergetar. Apa aku boleh menerima semua ini?

"Hehe" seru anie hanya menawarkan senyum riang dengan kedua mata Menatapku berbinar binar.

Anak perempuan ku sangat cantik..

_

_

_

Sejak saat itu aku memutuskan tidak menghancurkan benda itu. Aku menyembunyikan nya di rumah lama Bem.

Bem tidak siuman selama beberapa tahun. Ini kesempatan bagus untuk melakukan semua rencana.

Dan suamiku itu memberikan kotak hitam itu padaku. Aku tersenyum didalam hati. Kotak itu akan menghisap hidupnya makanya ia akan menyerahkan benda berbahaya itu padaku.

_

_

Aku menerima dan memasangkan perangkap disana seperti kata suamiku.

Kemudian, Bem tidak lama sadar. Ia seperti Bem yang biasa. Memiliki tampang tampan dengan kedua bola mata dingin seperti es.

Bem anakku yang tampan, ia tidak pernah menolongku ataupun mengangguku. Bem tidak bersalah..

Aku meminta Anie untuk memberikan ingatan itu saat Bem datang meminta Anie hanya menerima nya.

Aku hanya bisa jujur pada Anie. Hanya kepada anie aku percaya. Gadis perempuan yang menyayangiku dan saat Bem sudah mendapatkan ingatan nya kembali.

Maka pria itu akan hancur!!, aku sudah memodifikasi benda hitam itu. Sehingga ia akan memberikan efek sebaliknya pada sosok jahat itu.

Aku akan membalasnya, membalas semua pengkhianatan itu.

_

_

_

下一章