webnovel

Keluarga Tuan Vampir (2)

Aku berjalan dengan kedua sayapku, aku mengalihkan tatapan pada hamparan gunung yang kulewati.

Menuju rumah utama membutuhkan waktu yang sangat lama. Melewati beberapa gunung dan lembah yang berkilometer jauhnya.

Mungkin bagi manusia, tidak akan pernah bisa sampai karena usia yang tidak cukup.

_

_

Tak

Tak

aku melihat rumah tempatku dulu di besarkan. Ayah seperti biasa ada disini. Aku harus menanyakan tentang kenapa ia menyuruh ibu menghanguskan benda itu.

Tidak ada yang bisa menyuruh ibu selain ayah.

Aku melebarkan tatapan ke arah rumah yang sangat besar. Berwarna merah mencolok karena bercat darah asli.

Baunya benar benar mengiurkan. Tidak ada seorang pun yang berani kesini kecuali para vampir tertinggi.

Suasana mencengkam langsung menghadang saat memasuki rumah.

Ar dan no terlihat kesusahan. Karena aura yang diciptakan ayah cukup membuat para vampir yang kalah kekuatan akan kepayahan bahkan mati sebelum bisa pergi dari sini.

Aku menatap kearah Ar dan no yang berjalan agak pincang .

"Kalian, cari informasi yang bisa didapatkan, aku akan menghadap ayah"

Ar hanya bisa memegang kepalanya yang berdenyut, sayapnya sedikit menunduk karena tekanan luar biasa itu .

No menatap dengan keringat di pipinya, "Ta..tapi"

"Kau mau membuat dirimu mati disini?"

"Ba.. baiklah" seru no tanpa melihat ke atas. Auranya cukup membuatnya tidak bisa melihat ke atas.

Apalagi aura Bem yang lebih tinggi dari pada ayahnya membuat tekanan di rumah itu sangat tinggi.

Makanya Bem di pindahkan ke rumah lain kalau tidak bisa bisa..., semua anggota keluarga meninggal. Termasuk kakak perempuan nya yang lebih kuat dari Bem.

Punya rumah khusus yang merupakan Daerah kekuasaan nya . Dasar keluarga vampir mutlak!!, kalau bukan karena perintah pengawalan ia tidak akan berada di sini.

Dia akan mati!!

_

_

Aku menghela nafas, kini aku harus bertanya pada sosok ayah yang hampir mirip dengannya.

Si penguasa vampir tertinggi, dan dengan aura terkuat.

Pemimpin.., Tuan Bloody

_

_

Tak

Tak

"Ada apa Bem, tumben kau kesini" seru sosok vampir dengan rambut coklat dan wajah sangat tampan mirip seperti dirinya.

Kedua matanya berwarna biru berlian. Rambut dan wajah di warisi dari ayahnya. Ia menatapku dengan tatapan datar sedingin es.

Sikap ayah sangat mirip denganku, bisa dibilang keturunan. Ayah sangat dingin dan berbicara apa adanya.

Dan sangat pintar.., selain itu ayah cukup sadis ia membunuh banyak manusia hanya untuk kesenangan.

Makanya di sebut dengan Tuan Bloody, sosok berdarah yang tidak bisa dihentikan oleh siapapun kalau tidak mau mati.

_

_

Aku menutup pintu, dan merasakan aura yang sangat mengerikan cukup membuat vampir lemah tidak bisa bernyawa lagi.

Untung saja, auraku kurang lebih sama seperti ayah. Aku duduk di bangku menghadap ayah.

"Ayah, apakah ayah menyuruh ibu menghanguskan kalung ini?" seruku mengambil kalung merah dan memperlihatkan nya pada ayah.

Ayah masih bersikap tenang tidak seperti ibunya yang langsung panik.

"Betul lalu?"

"Kenapa ayah melakukan itu?" seru ku dengan kedua mata menatap datar dan menebarkan aura dingin.

"Kau ada masalah dengan itu?" seru ayah pelan. Ia membalas tatapan ku dengan tatapan yang sama dinginnya.

"Huh, aku bukanlah boneka. Aku tidak mau mengikuti permainan ayah"

"Sejak kapan ayah mempermainkan mu?"

"..."

"Bem, kau jangan lupa ayah melakukan hal yang menurut ayah pantas dilakukan untuk kebahagiaan mu"

"Kebahagiaan huh, kepalaku sakit setiap kali mengingat wanita itu" seruku menunjuk ke arah belakang kepala yang berbekas .

"Wanita,..kau tidak harus Berusaha mengingatnya" seru ayah tampak tidak peduli.

Aku menghela nafas, mencari informasi dari ayah cukup susah.

"Tentu saja, aku adalah pewaris mu bukan . Kalau aku mati karena sakit kepala bukankah itu memalukan?" seruku pelan dengan senyum tipis.

Ayah terdiam sebentar, kemudian mengangguk menyerah. Pewaris ayah satu satunya adalah aku. Oleh karena itu aku harus tetap hidup yah walaupun aku nyaris abadi tetapi vampir tetaplah bisa mati.

_

_

_

"Ingatanmu waktu itu telah di hapus , karena kau sudah membuat keributan saat ritual bulan darah. Aku menyuruh ibu mu untuk menghanguskan itu karena kalung itu bisa membuatmu ingat pada wanita pelayan itu"

"Jadi.., pelayan itu benar benar istriku sekarang. Kenapa kau menghapus ingatan ku tentangnya?"

"Bem, aku tidak tau tentang itu. Kakakmu yang menyimpan tentang ingatan itu..."

"Pernikahan, kenapa kau melakukan pernikahanku dengan nya padahal jelas jelas sudah menghapus ingatan ku?"

"Kakakmu, tanyalah selengkapnya padanya. Aku hanya menikahkan mu karena gadis itu adalah pembunuh legendaris yang sangat hebat. Ia akan bisa membantu dalam ritual bulan darah"

"Membantu?, kau membuatku terlibat dalam peristiwa ini. Kau benar benar meremehkan ku"

"Betulkah? , kalau begitu selamat menempuh ingatan lamamu"

Seru ayah menatapku dengan senyum tipis terulas. Masih ada misteri yang dia simpan. Benar benar pria tua yang menyusahkan.

Tak

Tak

Aku berbalik dan menyimpan kalung itu,

"Oh ya, Sebenarnya teman temanmu itu kepayahan . Ar dan no ya mereka cukup kuat disana. Seperti nya mereka menemukan sesuatu"

Cih, aku mendecih pelan dan membuka pintu tanpa menatapnya. Ayah seperti nya tidak bisa dibohongi..

Aku akan mencari ingatan itu, sekarang ia benar benar harus mendapatkan nya. Ingatan yang lama.

Dan kebenaran bulan darah..

_

_

下一章