webnovel

Daerah Bandit (1)

"Lembut sedikit" seruku melambat. Tangan ku malah semakin diremas dan ditarik mendekati kearahnya.

Katanya, kita ada di daerah yang penuh orang jahat. Dan karena diriku masih kecil takutnya akan diculik seperti sebelumnya.

Merepotkan, tapi..ya terserah..

_

"Maaf, permisi...", .. "Oh kau cepat angkat barang kesana ..", "Cepatlah dasar babi!!"

Suara suara bercampur setiap melangkah. Daerah ini benar benar penuh dengan manusia..

Aku tidak menyukainya, ingatan tentang itu membuatku tidak ingin mempercayai siapapun..

_

Tidak lama kami memasuki perkampungan sunyi, Memang tidak banyak manusia. Tetapi daerah ini sangat lah kotor.

Penuh lumpur dan sampah bertumpuk , beberapa orang mengelar kardus usang disana Dan beberapa bantal kotor.

Aku memegang tangan darah dengan erat. Sungguh menakutkan.

Mereka menatapku seolah barang, aku hanya merapatkan diri.

"Da..darah, kapan kita keluar dari sini?" seruku agak pelan takut ketahuan.

Tidak ada jawaban. Kami terus berjalan tanpa bersuara. Apa dia benar benar mengerti apa yang kukatakan??

Sungguh.. menyebalkan banget.."

_

Tak

aku memajukan bibir mungilku, dengan marah.."Kau tidak peka darah, huh aku benci kamu!!"

Dia hanya melihat ku dengan datar. Sungguh apa dia tidak punya raut wajah lain???

_

Srek

Tiba tiba rasanya tubuhku ringan. Kemudian tubuh darah mulai tidak kelihatan.

Matanya terlihat terbelalak melihatku yang perlahan menghilang.

Gelap...

Dimana darah...?

_

Mataku menyipit, daerah ini sungguh gelap, sempit dan bau. Sungguh tidak mengenakan.

Aku segera di angkat. Bisa kulihat wajah seseorang yang kotor , tidak mandi selama bertahun tahun.

Dia terlihat aneh ketika mencium aroma ditubuhku. Kemudian aku di seretnya agar Menganti baju.

Tentu saja aku menolak, namun tenaganya sangat kuat. Cukup beberapa waktu ia berhasil Menganti bajuku yang lama dengan baju robek dan usang.

Kulitku mulai gatal, dia membawa bajuku menciumi nya beberapa kali. Lalu segera pergi.

Aku ditinggalkan di sebuah rumah.. Aku berjalan jalan sejenak.

Orang orang disana sungguh kotor dan pendiam. Tetapi tatapan mata mereka.

Itu sungguh menakutkan...

_

Aku mulai merasa gemetar, hampir saja aku membuat suara yang membuat mereka tau keberadaan ku.

Mata biruku berusaha mencari tempat keluar. Ketemu!!

Ku telusuri gang itu. Yang perlahan semakin sempit dan penuh belokan. aku termangu begitu banyak belokan kecil aneh yang tidak pernah kulihat.

Srek

"Kau anak baru?", aku dikejutkan sebuah suara serak dari belakang. Aku berbalik dengan rasa takut mulai naik.

Dia terlihat terkejut melihatku, yah aku adalah monster...berbeda...

, namun reaksi nya jauh berbeda dari yang aku harapkan. Dia berbinar binar penuh kekaguman ketika melihat rambut biruku begitu berkilau.

"Ha harum sekali, kau baru mandi ya?" tanyanya mulai mendekati rambutku.

Anak itu berambut pendek. Ia tersenyum melihat ku.

Deg

Ini pertama kalinya tidak ada yang memandang ku dengan sinis. Dia mengajakku duduk.

"Neh, kau anak baru ya,?"

"anak.. baru..entah" ucapku terbata bata.

"Kau tau ini pertama kalinya aku melihat perempuan secantik dirimu ", aku merasa memerah mendengar itu. Jujur bahkan tidak ada seorang pun yang menyebutnya cantik.

"Namamu siapa?", dia menatapku.Itu membuat jantungku berdegup sangat kencang.

Dengan memerah aku mengaruk tengkuk ku. "...Ma..manis..."

Dia terlihat terdiam. Apa aneh ya?. Memang sih nama itu menurutnya cukup aneh.

Dia memegang tanganku dan mulai menatapku dari dekat.

"Cantik sekali, namaku noe.., oh ya mau makan . kau lapar?" tanyanya menyodorkan sebuah roti..

Aku segera mengambil dan memakannya, tidak lama ada seseorang datang dan merampas roti itu.

Oh tidak...pria itu.Ia menatap seram kepada kami. Kemudian membawa kami ke suatu tempat.

Aku takut...tanpa sadar aku mulai menyentuh tangannya. Dia juga mulai memeluk tanganku.

Hangat..

"Aku bersamamu" katanya berbisik kecil. Orang itu memarahi kami kemudian menyerahkan sebuah mangkuk kecil.

Aku mengambil tanpa banyak bicara, mereka sangat seram. Semuanya memegang benda tajam .

Mereka menatap kami seolah menatap sampah..

_

下一章